Gaet Turis, Pemerintah Getol Hapus Citra Negatif Indonesia

Pemerintah targetkan kunjungan wisatawan tahun 2016: 12 juta wisatawan
Sumber :
  • VIVAlife/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kesan negatif yang menempel pada Indonesia mau tidak mau telah memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Banyak peristiwa masa lalu yang masih menempel di benak turis mancanegara, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang mendapat tanda 'merah' untuk dikunjungi.

"Setiap negara memiliki citra negatif yang berbeda tentang Indonesia. Seperti Inggris yang masih menyimpan citra negatif dari Indonesia terkait kasus Bali Nine, Prancis terkait masalah lingkungan hidup, dan Belanda terkait masalah G30S PKI," kata Noviendi Makalam, Direktur Deputi Pemasaran Internasional, dalam acara Media Gathering Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementrian Pariwisata RI, di gedung Sapta Pesona, Senin, 15 Februari 2016.

Untuk itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, menyampaikan pada media, bahwa untuk mencapai target 20 juta kunjungan di tahun 2019, Kementrian Pariwisata akan melakukan beberapa hal, danĀ  target ini katanya bukan mimpi di siang bolong.

"Target 20 juta kunjungan di tahun 2019 bukanlah mimpi di siang bolong. Kami semua yakin itu akan tercapai. Karena potensi yang kita miliki lebih dari apa yang dimiliki negara tetangga, juga adanya dukungan dari pemerintah."

Terkait dukungan dari pemerintah ini, Pitana menjelaskan bahwa selain resources allocation, juga regulasi yang saat ini terus diperjuangkan, yaitu bebas visa. Dari yang semula 90 negara, akan terus diperjuangkan untuk ditambah lagi.

Target kunjungan tahun 2016 sendiri adalah 12 juta wisatawan. Dengan jumlah target yang terus meningkat setiap tahunnya, maka Kementrian Pariwisata juga akan berjuang untuk menghapus sedikit demi sedikit kesan negatif dari Indonesia di mata dunia.

"Salah satunya adalah dengan membuat berita positif, dan menghapus berita negatif," ujar Noviendi menambahkan. Hal ini terkait dengan hasil dari mesin pencari yang keluar saat mengetik kata Indonesia.

"Satu halaman saat googling yang berisi tujuh berita, biasanya akan keluar berita negatif tentang Indonesia. Kita bukan ingin menghilangkan, tapi setidaknya berita negatif tersebut bisa tergeser ke bawah, dan terganti dengan berita positif," tambah Pitana.

Noviendi juga menjelaskan, cara yang bisa dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membeli negatif keywords, dan membeli positif keywords. Setidaknya berita positif dan negatif seimbang, seperti Australia.

Maumere Siap Jadi Panggung Wisata Nasional dan Dunia
Ilustrasi Kamar Hotel.

Tujuh Hotel dengan Layanan Paling Mewah

Salah satunya ada di London, Inggris.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016