Bandara Silangit Ditargetkan Tampung 120 Ribu Penumpang

Ilustrasi maskapai penerbangan.
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengembangkan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Proyek ini demi menunjang pariwisata di Sumatra Utara, terutama Danau Toba.


Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, mengatakan Bandara Silangit mempunyai potensi untuk menjadi salah satu bandara skala besar di Indonesia. Terlebih lagi lokasi bandara tersebut dekat dengan objek wisata Danau Toba.


Budi mengatakan proses pengembangan bandara ini telah ditargetkan selesai pada tahun ini. Sehingga bisa menambah frekuensi penerbangan ke Sumatera Utara, terutama dari Jakarta. Dengan demikian diharapkan menambah kapasitas bandara dari 17 ribu menjadi 120 ribu per tahun.
Warga Temukan Jok Helikopter yang Hilang di Sumut


Helikopter Hilang, Basarnas: Sulit Cari Korban di Air Tawar
Sementara itu, sejumlah maskapai pun telah menyatakan minatnya untuk membuka rute penerbangan ke Bandara Silangit.

Cari Korban Helikopter di Danau Toba, Basarnas Andalkan ROV

Maskapai tersebut antara lain Lion Air, Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia dan Sriwijaya.


"Lion dan Citilink sudah oke, tinggal tunggu slot dari bandara Soekarno-Hatta. Proses pengembangan ditargetkan antara tiga bulan sampai enam bulan," ujar Budi di Jakarta, Senin 15 Februari 2016.


Dia menjelaskan, selama ini bandara tersebut hanya disinggahi oleh pesawat ATR miliki dua maskapai lokal, yaitu Wings Air dan Susi Air dengan rute Kualanamu Sumatera Utara dan Hang Nadim Batam.


"Sekarang sudah ada Wings dan Susi Air. Jadi di bandara ini ATR dan Bombardier sudah bisa (beroperasi di bandara). Target kita Boeing 737 yang narrow body (bisa beroperasi). Kalau pesawat berbadan lebar belum," katanya.


Budi menambahkan, dengan dilakukan pengembangan, maka kapasitas dan slot penerbangan dari dan menuju bandara tersebut diharapkan bisa bertambah. Saat ini hanya ada pergerakan pesawat empat sampai enam kali per hari. Namun jika pengembangannya sudah selesai diharapkan akan ada 20 pergerakan pesawat per hari.


"Kalau misalnya dengan kapasitas pesawat 100 penumpang, dikalikan 20 pergerakan sudah 2.000. Kalau bisa tingkatkan ke 150, itu akan lebih besar lagi," ujar dia. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya