BPPT Pesimis Target Jokowi Soal Energi Terbarukan

Sumber energi terbarukan.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA.co.id –  Indonesia telah berkomitmen telah menggunakan 23 pesen Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025.

BPPT Kembangkan Antibiotik yang Sempat Mati Suri

Hal itu sebagai wujud transisi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Perubahan Iklim COP21 di Paris tahun lalu. Komitmen itu adalah Indonesia akan mengurangi emisi karbon sebanyak 29 persen hingga 2030.

Tapi, Direktur Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia (PTSEIK), Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Adiarso mengatakan Indonesia tidak akan bisa mencapai 23 persen EBT pada 2025.

Indonesia Berguru ke China Soal Teknologi Enzim

"Kita sekarang (gunakan EBT) sekitar 7 persen, sampai 2025 kita tidak akan bisa capai 23 persen, paling hanya 12 persen dari seluruh EBT," ungkap Adiarso kepada VIVA.co.id, di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Februari 2016.

Target itu tak tercapai, menurut Adiarso, karena tidak adanya investor yang bersedia mendanai proyek EBT. Hal itu bisa dipahami. Sebab pebisnis hanya berpikir pada keuntungan yang akan mereka dapat.

Jerman Lirik Investasi di Energi Terbarukan

Padahal, kata Adiarso, jika dilakukan secara sungguh-sungguh, investasi untuk EBT adalah prospek bagus dan berkelanjutan untuk usaha. Diketahui, ketersediaan bahan EBT di Tanah Air sangatlah banyak.

"Oleh karena itu bagaimana kita (BPPT) melakukan terobosan-terobosan," tuturnya.

Saat ini, Indonesia sedang berguru pada Jepang dalam memanfaatkan energi biomassa yaitu limbah tandan sawit untuk diubah jadi bahan bahan bakar. Adiarso mengatakan dengan teknologi yang digodok bersama Jepang itu akan menyumbang sebanyak 3 persen dari 12 persen EBT yang mungkin dicapai. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya