Saham Energi Topang Kenaikan Bursa Wall Street

Para pialang di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Bursa saham Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis WIB setelah saham energi naik bersamaan dengan lonjakan harga minyak. 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Dilansir dari Reuters, Kamis 18 Februari 2016, sembilan dari 10 besar sektor S&P ditutup lebih tinggi, dengan saham energi naik 2,9 persen.
 
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Inseks saham S&P 500 membukukan reli tiga hari pertama sejak awal tahun 2016, dan berakhir kenaikan terbesar sejak Agustus. Namun, indeks acuan S&P tetap turun 5,7 persen tahun ini. 
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dow Jones industrial average naik 257,42 poin, atau 1,59 persen menjadi 16.453,83, S & P 500 naik 31,24 poin, atau 1,65 persen, ke level 1.926,82 dan Nasdaq Composite menambahkan 98,11 poin, atau 2,21 persen menjadi 4.534,07.
 
Kenaikan juga didorong oleh data ekonomi yang dirilis lebih sehingga membantu meredakan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi di AS. 
 
Harga minyak naik tujuh persen pada Rabu setelah Iran menyuarakan dukungan untuk mengurangi produksi bersama  Rusia dan Arab.
 
"Setelah mulai terarah, harga minyak di pasar diperdagangkan lebih tinggi. Namun yang lebih penting adalah data ekonomi yang mulai membaik," kata Jason Ware, kepala investasi Albion Financial Group dari Salt Lake City.
 
Saham Kinder Morgan (KMI.N) naik 10 persen menjadi US$17,18 dan memimpin reli di perusahaan infrastruktur.
 
Priceline (PCLN.O) ditutup 11,2 persen lebih tinggi ke level US$1.235,56. Saham Fosil (FOSL.O) melonjak 28,6 persen menjadi US$44,30.
 
Sekitar 9,1 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS di bawah 9,5 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya