Produksi AS Menurun, Harga Minyak Melonjak

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen

VIVA.co.id - Harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) melonjak pada akhir perdagangan Senin, karena adanya spekulasi tentang berkurangnya jumlah produksi minyak Amerika Serikat. 

Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Selain itu, dilansir CNBC, Selasa, 23 Februari 2016, penguatan harga minyak juga disebabkan karena menguatnya pasar saham.
 
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
Seperti diketahui, dalam seminggu terakhir perdagangan minyak di Asia mulai rebound. Pasar juga bereaksi dengan data yang menunjukkan bahwa jumlah rig pengeboran minyak aktif di AS jatuh ke level terendah sejak Desember 2009, setelah sembilan pekan berturut-turut AS melakukan pemangkasan jumlah rig pengeboran aktif mereka.
 
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Harga minyak juga mendapat sentimen positif dari pernyataan International Energy Agency (IEA), yang mengungkapkan tahun ini jumlah produksi minyak di AS diperkirakan akan jatuh ke posisi 600 ribu barel per hari dan menjadi 200 ribu barel per hari pada 2017.
 
Sebagian besar indeks di pasar saham juga menguat yang dipicu karena saham perusahaan minyak, Chevron, bergerak lebih tinggi.
 
"Untuk berbagai alasan, sepertinya saat ini pedagang sudah memiliki keyakinan bahwa harga minyak tidak akan berada di level yang lebih rendah lagi," kata Pete Donovan, broker minyak mentah Liquidity Energy.
 
Harga minyak berjangka AS alias WTI untuk pengiriman Maret ditutup pada level US$31,48 per barel, atau menguat 6,21 persen dibanding perdagangan sebelumnya.
 
Adapun, IEA memperkirakan jumlah produksi minyak mentah global akan seimbang dengan permintaan pada 2017, setelah sebelumnya berlimpahnya pasokan minyak di pasar menyebabkan harga minyak terpangkas hingga 70 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya