Pengamat Politik LIPI: PKS Bisa Ketinggalan Kereta

Pengamat Politik dari LIPI Siti Zuhro
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah nama untuk ikut bertarung di Pemilihan Gubernur DKI 2017.

Komisi V Harapkan Venue Cabor Kano jadi Objek Wisata

Ia menjelaskan nama-nama yang tengah diradar PKS dari internal ada Nur Mahmudi Ismail, Sani Triwaksana, dan Suswono. Sedangkan, untuk kader dari luar ia mengaku PKS kini meradar Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

"Dari kader PKS ada Nur Mahmudi Ismail, Bang Sani, Suswono. Dari eksternal ada Ridwan Kamil, yang sekarang paling populer, Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault dan terakhir Haji Lulung," ujarnya.

Ketua DPR Ceritakan Pengalaman Pertemuan di Australia

Ia menambahkan, untuk kepastian nama yang akan diusung, masih dalam tahap survei internal partai. Selain itu, karena hanya memiliki 11 kursi di DPRD DKI, PKS kini tengah mencari partai lain untuk berkoalisi.

"Tapi semua masih proses survei. PKS tentu harus berkoalisi dengan partai lain karena syarat mengajukan calon harus memiliki 20 kursi, sedangkan kami hanya memiliki 11 kursi," jelasnya.

Komisi VIII: Panwaslu & Polisi Harus Lakukan Tindakan Tegas

Sementara itu, Pengamat Politik dari LIPI Siti Zuhro di Gedung DPR mengatakan bahwa PKS bisa terlambat dalam mengajukan calon Gubernur di Pilkada DKI 2017 ke publik.

"Menurut saya untuk calon-calon ini sudah saatnya, ini sudah terlambat. Karena kita tidak ingin muncul calon tunggal," kata pengamat politik LIPI Siti Zuhro digedung DPR, Kamis 25 Februari 2016.

Menurut Siti atau yang akrab disapa Wiwieq ini, warga DKI saat ini tengah menunggu calon Gubernur yang betul-betul serius.

"Kita betul-betul mampu hadirkan calon yang sungguh-sungguh. Bukan menunggu dua tiga bulan sebelumnya. Setahun itu sudah niat jadi Gubernur, jadi berniat," ujarnya.

Saat ditanya, apakah ada dugaan transaksional partai-partai yang belum memunculkan calon Gubernur, termasuk PKS, Wiwieq pun tidak membantah.

"Kayaknya transaksional belum rendah, mahar politik belum hilang, mahar politik tidak terutup kemungkinan. Yang jelas untuk jadi calon di DKI Jakarta tidak murah. (Transaksional) ga kayaknya, ga bisa lepas. Berat, melihat pengalaman Pilkada 2015 lalu," uajrnya.

Berdasarkan informasi dilingkungan PKS, saat ini PKS sedang melakukan seleksi internal untuk calon Gubernur DKI. Mereka adalah Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Walikota Depok Nurmahmudi Nur Ismail, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin dan Pengusaha Muda Muhammad Idrus. (rin)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya