Ekonomi Global Masih Mengkhawatirkan, Ini Langkah G20

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bapennas, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • Kementerian Keuangan

VIVA.co.id - Para menteri negara-negara anggota G20 melakukan pertemuan pertama di bawah Presidensi Tiongkok pada 26-27 Februari 2016. 

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Shanghai, Tiongkok, delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro bersama dengan Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo.
 
Dikutip pada laman Kementerian Keuangan, Senin 29 Februari 2016, melalui pertemuan tersebut, para menteri G20 sepakat bahwa perkembangan perekonomian global masih mengkhawatirkan.
 
Hal tersebut, diperparah dengan terus berlanjutnya penurunan harga komoditas strategis, seperti harga minyak bumi yang turun pada level terendah. 
 
Kondisi itu telah mempengaruhi prospek pertumbuhan di banyak negara, baik negara maju maupun negara berkembang.
Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,18% Saja Sudah Mengejutkan
 
Mendasari hal tersebut, Presidensi G20 Tiongkok mengeluarkan usulan untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dalam koordinasi dan komunikasi kebijakan pada masing-masing negara, sebagai upaya meningkatkan prospek pertumbuhan jangka panjang, sebagaimana tujuan kerja sama G20.
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini
 
Selain itu, melalui pertemuan ini, para menteri G20 juga membahas sejumlah agenda lain, termasuk perkembangan reformasi regulasi keuangan global dan pembiayaan perubahan iklim. 
Konsumsi Masyarakat Cenderung Melemah Walau Ekonomi Tumbuh
 
Pada akhir pertemuannya, para menteri G20 mengeluarkan Komunike Menteri dan sepakat untuk bertemu kembali pada April 2016, dalam kesempatan pertemuan musim semi Bank Dunia dan IMF di Washington, DC Amerika Serikat. (asp)
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016