KTT OKI Hendaknya Menjawab Problematika Kekinian

Saleh Partaonan Daulay
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, berharap Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) yang sedang berlangsung dapat menjawab berbagai problematika kekinian yang terjadi di dunia Islam.

Israel Tambah Pasukan Keamanan di Tel Aviv

Pertemuan tingkat tinggi tersebut sudah semestinya bukan lagi sekedar seremonial belaka. Apalagi, problematika dunia Islam semakin kompleks dan membutuhkan perhatian dan penyelesaian.

“Problematika dunia Islam itu banyak. Kalau tidak diperhatikan dan dicarikan solusinya, dunia Islam diyakini akan semakin tertinggal,” ujar Saleh di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 7 Maret 2016.

NU Perkenalkan Islam Nusantara ke Ulama Dunia

Menurutnya, ada banyak hal yang penting dibicarakan dalam konferensi tersebut. Pertama, tindak lanjut mewujudkan perdamaian dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina.

“Keterlibatan OKI dalam pembebasan Palestina adalah suatu keharusan. Sudah terlalu lama bangsa Palestina dirundung nestapa. Harus ada kebijakan strategis, holistik, komprehensif yang dimotori oleh negara-negara OKI,” tegas Saleh.

Gelar Pertemuan Ulama Dunia, PBNU Temui Wapres JK

Kedua, arus dan gelombang demokratisasi yang terjadi di kawasan Timur Tengah harus berjalan secara damai.

“Konflik-konflik kepentingan yang terjadi pada tingkat internal dan eksternal negara-negara di kawasan itu tidak semestinya mengorbankan rakyat tidak berdosa,” jelas Politisi PAN ini.

Kemudian, perkembangan gerakan radikalisme dan terorisme yang disinyalir terjadi di dunia Islam harus ditangani secara baik. Saleh menilai perlu ada gerakan bersama untuk melawan radikalisme dan terorisme.

“OKI bisa memprakarsai gerakan tersebut dengan melibatkan negara-negara lainnnya,” ujarnya.

Keempat, peningkatan jumlah pengungsi dari kawasan Timur tengah ke Eropa, AS, Australia, dan Kanada pada titik tertentu bisa menimbulkan persoalan baru.

Faktanya, sambung Saleh, ada banyak pengungsi yang menerima perlakuan tidak baik. Di samping itu, gelombang pengungsi telah menyuburkan gerakan Islamophobia di negara-negara tujuan pengungsi tersebut.

“Mumpung pelaksanaan KTT ini di Jakarta, Indonesia tentu bisa melakukan upaya-upaya diplomatik sehingga persoalan-persoalan tersebut bisa diatasi. Kita tidak boleh kehilangan momentum. Kalau semuanya bersatu, tentu ada jalan keluar dan solusi,” katanya. (rin)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya