Sumber :
- www.bookmice.net
VIVA.co.id
- Hari ini 71 tahun silam, pesawat tempur Angkatan Udara Amerika Serikat dengan operasi bersandi Meetinghouse melancarkan serangan dengan menjatuhkan bom kluster seberat 2.000 ton di Ibu Kota Jepang, Tokyo, selama 48 jam.
Mengutip situs
History
, wilayah seluas 16 mil persegi di sekitar Tokyo terbakar yang menewaskan 80 ribu sampai 130 ribu warga sipil Jepang. Serangan pengeboman tunggal yang paling menghancurkan dalam sejarah.
AS melakukan serangan udara skala kecil terhadap Tokyo pada April 1942 yang berdampak moral besar. Pengeboman strategis dan pengeboman kawasan perkotaan dimulai pada 1944 setelah mulai berdinasnya pesawat pengebom B-29 Superfortress.
Pesawat ini awalnya diterbangkan dari pangkalan udara di China dan selanjutnya dari Kepulauan Mariana. Serangan udara B-29 asal Mariana dimulai malam hari pada 17 November 1944 hingga 15 Agustus 1945.
Baca Juga :
12-11-1948: Penjahat Perang Jepang Divonis Mati
Baca Juga :
Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump
Baca Juga :
Tebakan Beruang Putih 'Peramal' Soal Trump Benar
Warga Shitamachi kala itu sempat membela diri dengan melakukan pemadaman besar-besaran. Namun, mereka putus asa karena kurang terlatih untuk mengatasi tragedi itu. Serangan bom hebat AS itu berlangsung sekitar tiga jam.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Warga Shitamachi kala itu sempat membela diri dengan melakukan pemadaman besar-besaran. Namun, mereka putus asa karena kurang terlatih untuk mengatasi tragedi itu. Serangan bom hebat AS itu berlangsung sekitar tiga jam.