Pemerintah Siapkan Hampir Rp1 Triliun untuk Genjot Riset RI

Penandanganan riset Kemenristekdikti untuk tahun 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id –  Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun ini siap menggelontorkan dana hibah riset senilai Rp999,7 miliar. Dana ini dialokasikan pemerintah untuk menggenjot riset Indonesia, menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi.

UU Cipta Kerja Sah, Kampus Bisa Ajak BUMN Kolaborasi Riset

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan dari Kementerian Ristekdikti, Muhammad Dimyati, mengatakan, inovasi merupakan salah satu variabel pengukur daya saing bangsa. Sebab, inovasi akan terlahir dari sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti. Untuk itu, riset menjadi kata kunci dalam peningkatan daya saing bangsa.

"Oleh karenanya, Kementerian Ristekdikti secara konsisten terus memfasilitasi terselenggaranya riset yang kondusif di Tanah Air dengan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan pemberian penganggaran riset melalui APBN," ujar Dimyati di Gedung D Kementerian Ristekdikti, Sudirman, Jakarta, Kamis 10 Maret 2016.

UU Cipta Kerja Dorong Kampus dan BUMN Buat Riset Berbasis Output

Dimyati mengatakan, anggaran riset tersebut dikemas dalam Sistem Informasi Manajemen-Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIM-LITABMAS) dan Insentif Riset Sistem Nasional (Insinas).

"Untuk para peneliti di perguruan tinggi dan lembaga pemerintah nonkementerian serta LPK dalam berbagai wadah penelitian secara individu, bermitra, atau berkonsorsium," tuturnya.

Megawati Minta ke Jokowi, Badan Riset Inovasi Jangan Dikelola Asing

Dimyati mengemukakan, hibah riset Kementerian Ristikdikti diselenggarakan dalam kelompok riset untuk dosen dan peneliti pemula, riset dasar atau fundamental, riset terapan, riset pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.

"Jumlah proposal yang masuk sebanyak 24.588 proposal dari perguruan tinggi dan hanya 15.171 proposal yang lolos dapat didanai, dengan besaran anggaran Rp999,7 miliar," ungkap Dimyati.

Dipaparkan usulan proposal, 54 persen dari perguruan tinggi negeri dan 45,6 dari perguruan tinggi swasta. Prosentase proposal yang didanai 59,7 persen dari perguruan tinggi negeri dan 40,3 persen dari perguruan tinggi swata. Jumlah perguruan tinggi pengusul sebanyak 112 kategori negeri dan 1.006 dari kategori swasta.

"Jumlah perguruan tinggi yang didanai adalah sebanyak 106 perguruan tinggi negeri dan 761 perguruan tinggi swasta," kata Dimyati.

Sementara untuk Insinas, terdapat 890 proposal dan sebanyak 280 proposal yang dapat lolos untuk didanai pada 2016 dengan anggaran sekitar Rp80 miliar. 280 proposal itu berasal dari lembaga pemerintah nonkementerian, perguruan tinggi, industri dengan bentuk riset mandiri maupun konsorsium antarlembaga. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya