IHSG Diperkirakan Bervariasi, Cermati Saham Ini

bursa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id -  Pada perdagangan hari ini, Selasa, 15 Maret 2016, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas.

"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.850 hingga 4.900 cenderung menguat terbatas," kata Analis First Asia Capital, David N Sutyanto di Jakarta.        
 
Menurutnya, pasar hari ini akan digerakkan dengan sentimen positif dari rilis neraca perdagangan Indonesia Februari yang diperkirakan surplus US$1 miliar naik dari bulan sebelumnya yang hanya US$50 juta.
 
"Selain itu, sejumlah isu individual terkait pencapaian rilis laba 2015 dan rencana pembagian dividen juga akan mewarnai sentimen pasar," tuturnya.
 
David mengungkapkan, IHSG pada perdagangan awal pekan kemarin melanjutkan tren bullish (menguat) menyusul kondusifnya pasar saham global dan kawasan dan tren penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS). IHSG berhasil tutup menguat 63,752 poin (1,32 persen) di 4.877,531.
 
Sementara Wall Street tadi malam bergerak bervariasi dan ditutup terbatas. Indeks DJIA menguat tipis 0,09 persen di 17 229,13. Indeks S&P ditutup dengan koreksi tipis 0,13 persen di 2.019,64.
 
"Harga minyak yang tekoreksi dan penguatan dolar AS telah menekan pergerakan saham di Wall Street," ujar David. Harga minyak tadi malam koreksi 2,94 persen di US$37,37 per barel.
 
Selain itu, David juga mengatakan, bahwa pemodal saat ini tengah menanti pertemuan FOMC pertengahan pekan ini yang diharapkan memberikan dukungan lanjutan untuk pertumbuhan ekonomi.
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dengan demikian, pihaknya menyarankan agar investor mencermati saham-saham pilihan seperti  PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan  PT Astra Agro Lestari Tbk ASRI. (ase)
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016