Rizal Ramli: RI Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata oleh Eropa

Rizal Ramli
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menyatakan bahwa kerja sama dengan Belgia membawa optimisme baru bagi Indonesia. 

Menurut dia, Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata oleh negara-negara di Eropa, salah satunya Belgia, yang ingin bekerja sama dan berinvestasi di Indonesia. 

Rizal mengatakan, ketertarikan itu didorong oleh membaiknya perekonomian belakangan dan banyaknya proyek-proyek infrastruktur strategis yang terus digenjot oleh pemerintah Indonesia. 

"Memang mulai banyak negara-negara besar yang kirim delegasi bisnis ke Indonesia dengan jumlah yang cukup besar, seperti delegasi ini yang dipimpin oleh Putri Astrid. Ini delegasi bisnis yang paling besar dari Belgia selama ini," ujar Rizal, usai membuka acara "Belgium-Indonesia Maritime Summit," di Pullman Hotel, Jakarta, Rabu, 16 Maret 2016. 
Konsumsi Masyarakat Cenderung Melemah Walau Ekonomi Tumbuh

Rizal menuturkan, kerja sama konkret yang akan dijajaki adalah kerja sama di bidang maritim. Contohnya, untuk pengembangan pelabuhan, perkapalan atau shiping, hingga tourisme. 
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Membaik

Menurut Rizal, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. 
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Dinilai Sulit Dicapai

"Ini menunjukkan adanya optimisme baru terhadap Indonesia. Jujur saja, awal-awalnya Indonesia punya ekspektasi dan optimisme tinggi, kemudian merosot, nah sekarang sudah mulai naik lagi, jadi sekarang persepsi internasional terhadap Indonesia, baik dari kalangan bisnis dan lainnya mulai membaik kembali," kata dia. 

Adapun, seminar Belgium-Indonesia Maritime Summit ini secara resmi dibuka oleh Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, beserta Putri Belgia, Astrid dan para delegasi dari lainnya dari Belgia. 

Pada acara tersebut, pembicara dari Indonesia dan Belgia membahas topik pada bidang maritim, termasuk manajemen pelabuhan, logistik dan pergudangan, jalur air hingga perlindungan teluk.  (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya