'Belum Ada Kesepatakan Harga Saham Freeport'

Tambang Freeport di Papua.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah bahwa tim kajian divestasi saham PT Freeport Indonesia telah menemukan range, atau kisaran harga yang sesuai untuk nilai saham yang ditawarkan sebesar 10,64 persen.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, tim kajian divestasi yang dibentuk masih berkutat pada parameter yang akan diambil sebelum menentukan.
 
"Kami sudah dua kali bertemu, dan masih membicarakan parameternya. Belum (disepakati)," kata Bambang, saat ditemui di Hotel Darmawangsa Jakarta, Rabu 16 Maret 2016.
 
Bambang menegaskan, jika parameter tersebut telah ditentukan, tim divestasi saham Freeport nantinya akan lebih mudah dalam menentukan besaran harga yang pas untuk saham yang ditawarkan.
 
Namun, sayangnya ia enggan merinci lebih jauh. "(Parameternya) misalnya discount rate. Pokoknya, parameter ekonomi," tegas Bambang.
Menteri ESDM Belum Serahkan LHKPN ke KPK
 
Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu yang lalu mengatakan, tim kajian divestasi saham perusahaan asal Amerika Serikat tersebut, telah menemukan besaran harga yang tepat untuk saham yang ditawarkan Freeport.
Datangi KPK, Menteri ESDM Baru Ingin Kenalan
 
"Range nilai sudah ada, tetapi perlu difinalisasi supaya lebih rinci," kata dia.
Sekjen ESDM: Proyek EBT Terganggu Pemangkasan Anggaran
 
Sebagai informasi, Menteri ESDM Sudirman Said berharap, tim kajian mampu menyelesaikan besaran harga kewajaran yang tepat untuk saham yang ditawarkan Freeport sebesar US$1,7 miliar, atau setara dengan Rp23,67 triliun untuk 10,64 persen saham. (asp)
Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016