Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id - Sudah selayaknya pria dilayani oleh pasangannya, dan wanita sudah sewajarnya untuk melayani suaminya dengan baik. Hal seperti ini seolah berlaku di hampir seluruh dunia.
Demikian halnya dengan di Jepang. Daripada harus terlibat pertikaian di dalamnya, orang Jepang lebih senang menghindarinya. Namun, ini tidak berarti para wanita di Jepang tidak bisa meledak-ledak pada pasangannya.
Baca Juga :
Tips Cantik di Pernikahan Konsep Tradisional
Dari survei yang dilakukan terhadap 200 pria Jepang dengan usia antara 20 hingga 39 tahun, berikut ini tujuh kata paling menyakitkan yang keluar dari mulut seorang wanita, untuk di dengar pria, seperti dilansir Rocketnews24.
'Jangan membuang-buang uang untuk hal yang tidak diperlukan'
Kebanyakan suami di Jepang biasanya memberikan penghasilannya pada istri untnuk mengatur keuangan keluarga. Jadi wanita yang akan memberikan uang saku pada suami, namun dengan uang yang terbatas, para pria merasa tertekan untuk bisa bertahan dengan uang terbatas tersebut.
'Jangan jadi pemalas yang gendut'
Disebut sebagai orang gendut di mata para responden dianggap sebagai kata-kata yang kasar, dan bahkan ada yang menyebut pasangannya tidak punya perasaan.
'Setidaknya cucilah piring usai kita makan'
Dengan asumsi bahwa wanita yang memasak, dan pria tidak turut andil, maka wanita akan meminta pasangannya mencuci piring, yang setidaknya dia juga turut andil saat makan.
'Jika kita tidak punya anak, saya benar-benar akan menceraikanmu'
"Itu membuatku berpikir bahwa kami harus berpisah," ujar responden. Sedangkan yang lain merespons dengan berkata, 'ada beberapa hal yang tidak seharusnya dikatakan'.
'Saya membuat kesalahan dengan menikahimu'
Kalimat ini mendapat respons 166, hal ini cukup menyakitkan bagi pria saat mendengar kata tersebut dari pasangan. "Saya rasa, saya tidak bisa mengatakan apa pun untuk meresponsnya," ujar salah seorang responden
'Kamu bau'
Untungnya kata-kata ini bisa dihindari dengan menggunakan sabun, sampo dan deodoran sebelum hal ini menjadi biang masalah. Saat mendengar kalimat ini dari istri usai pulang kerja, suami akan merasa hal ini sulit untuk di dengar.
'Hasilkan uang lebih banyak'
Meski sebagian besar wanita Jepang saat ini banyak yang bekerja, namun saat memiliki anak, istri akan memilih keluar dari pekerjaan. Sehingga pria dituntut untuk bekerja lebih keras.
Namun, melihat budaya kerja di Jepang yang cukup keras, mendengar perkataan ini dari seorang istri, akan sangat menyakiti hati pria.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kebanyakan suami di Jepang biasanya memberikan penghasilannya pada istri untnuk mengatur keuangan keluarga. Jadi wanita yang akan memberikan uang saku pada suami, namun dengan uang yang terbatas, para pria merasa tertekan untuk bisa bertahan dengan uang terbatas tersebut.
