Subsidi Solar Sudah Sepantasnya Dicabut

SPBU
Sumber :

VIVA.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji rencana pencabutan subsidi bahan bakar minyak jenis solar, setelah mendapat berbagai masukan dari berbagai pihak.

Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Anton Gunawan, mengungkapkan hampir 60 persen subsidi BBM jenis solar hanya diperuntukkan bagi moda transportasi darat. 
 
Apalagi, pemberian subsidi bahan bakar tersebut hanya terfokus di Pulau Jawa semata, dan tidak menyeluruh.
 
Padahal, jika pemberian subsidi bahan bakar bisa merata, tentu implikasinya akan jauh lebih luas, dan berdampak cukup signifikan bagi daerah-daerah terpencil di luar pulau Jawa. 
 
Namun kenyataannya, hal itu masih belum bisa terimplementasi dengan baik.
IMF: Reformasi Subsidi Energi RI Bisa Jadi Percontohan
 
“Subsidi solar memang harus dicabut, karena dari segi harga keekonomian sudah bisa. Viewnya, subsidi solar justru kebanyakan diberikan bagi transportasi darat di Jawa dan Jakarta,” ujar Anton, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Selasa, 22 Maret 2016.
Penerimaan Pajak Disebut Jadi Risiko Fiskal Terbesar
 
Menurut Anton, pemerintah harus mengubah cara pandang dalam mekanisme pendistribusian subsidi solar. Dengan begitu, fokus pemberian subsidi tersebut bisa terarah, kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.
Ditpolair Polda Sumsel Ringkus Tiga Pembajak Solar
 
“Pola berpikir harus diganti dalam bentuk lain. Nelayan harus dilihat. Sama seperti listrik. Tidak semua tepat sasaran,” katanya.
 
Karena itu, dia berharap, pemerintah mau mempertimbangkan hal-hal tersebut, demi memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata. 
 
“Bukan mencabut, tapi mengalihkan. Yang mampu itu tidak berhak, tidak usah dikasih subsidi. Yang miskin harus dapat, bagaimana caranya mereka bisa dapat,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya