Tak Ada Lagi Kegaduhan yang Berlarut-larut di Masyarakat

Silang Pendapat Dua Menteri.
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA.co.id – Presiden Jokowi akhirnya mengambil keputusan untuk membangun kilang di Blok Masela, Maluku dengan skema pipanisasi di darat (onshore) seperti yang direkomendasikan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli.

Resmi, Inpex Kantongi Perpanjangan Kontrak Blok Masela Hingga 2055

Hal tersebut diputuskannya setelah melalui banyak pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.

Menanggapi hal ini, Wakil ketua DPR RI Fadli Zon menilai keputusan itu merupakan keputusan yang tepat.

SKK Migas: Pengembangan Blok Masela Kombinasi Offshore dan Onshore

“Memang tentu dua-duanya mempunyai kelebihan dan kekurangan kalau kita lihat kelebihan dari keputusan itu yakni bisa melibatkan masyarakat di sekitar lokasi banyak kontraktor lokal yang bisa terlibat tetapi kelemahannya mungkin ada misalnya social problem yang dihadapi masalah pembebasan tanah dan lain-lain,” ujarnya, Kamis 24 Maret 2016.

Sementara, sambung Fadli, kalau di laut investasinya mungkin lebih mahal tetapi di sisi lain tidak melibatkan masalah terkait dengan pembebasan tanah.

Sah, RI dan Inpex Teken Kesepakatan Final Blok Masela

“Apapun keputusannya, saya kira yang memang dibutuhkan oleh pemerintah adalah mengambil keputusan, walaupun keputusan itu menurut saya terlalu lama sehingga mengakibatkan polemik yang cukup panjang dan tidak perlu mestinya keputusan itu bisa diambil lebih awal sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada investor,” ujar Politisi Gerindra ini.

Lebih Lanjut, Fadli berharap tak ada lagi kegaduhan yang berlarut larut di masyarakat.

“Jadi kalau sekarang Presiden sudah mengatakan untuk memilih untuk tidak erat ya syukurlah artinya sudah mengambil keputusan. Lain kali, saya kira Presiden kalau mengambil keputusan itu jangan terlalu lama, dan jangan membuat suatu proses kegaduhan yang tidak perlu, lebih baik dudukan saja secara internal dikaji baik buruknya kemudian diambil keputusan sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang kita tidak perlu dengar di ruang ruang publik,” katanya.  (rin)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya