Politikus Gerindra: Blok Masela Simpan Pertanyaan Besar

Kegiatan industri migas/Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTV/Veros Afif

VIVA.co.id – Setelah polemik pengelolaan Blok Masela cukup panjang, akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan pengembangan (Plan of Development/POD) Blok Masela dilakukan di darat (onshore). Ketua Komisi VII, Gus Irawan Pasaribu mempertanyakan motif pemerintah yang tidak konsisten.

SKK Migas: Pengembangan Blok Masela Kombinasi Offshore dan Onshore

"Terkait Blok Masela, bagi saya pribadi menyimpan pertanyaan besar. Bukankah kesepakatan di awal off shore?Hanya karena ada temuan akhir cadangan yang lebih besar sehingga investor wajib menyampaikan PoD baru sesuai dengan data terakhir," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 24 Maret 2016.

Gus Irwan mengungkapkan mengapa sampai ada perhitungan yang berbeda dan saling bertentangan. Yaitu satu perhitungan offshore lebih murah, sedangkan perhitungan yang satunya lagi sebaliknya.

Sah, RI dan Inpex Teken Kesepakatan Final Blok Masela

"Bukankah ini akan berdampak bagi kepercayaan investor. Siapa yang bermain dan siapa yang diuntungkan?" tanyanya..

Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan semua pengelolaan sumber daya alam harus menguntungkan rakyat sebesar-besarnya, namun kebijakan pemerintah juga jangan sampai meragukan bagi investor.

Negosiasi Nilai Investasi Blok Masela Mulai Mengerucut 

"Pasti ketidakkonsistenan sikap pemerintah akan berdampak pada kepercayaan investor," ungkapnya.

Dengan sikap Presiden Jokowi mengenai Blok Masela, menurutnya pemerintah saat ini jangan tanggung-tanggung. "Pandangan saya sekalian aja tarik kembali dan serahkan kepada BUMN kita. Itu baru sesuai amanah UUD 1945 Pasal 33,” kata dia.

Kepala SKK Migas, Dwi Sucipto

Resmi, Inpex Kantongi Perpanjangan Kontrak Blok Masela Hingga 2055

Penandatanganan itu dilakukan diam-diam alias tanpa publikasi media.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2019