Wali Kota Semarang Berang Fasilitas Rusunawa Buruk

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau Rusunawa di kawasan Genuk
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, terlihat marah-marah tatkala melakukan sidak di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kedu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jumat, 1 April 2016.

Rusun Cup, Cara DKI Memanusiakan Mantan Pemukim Ilegal
 
Kemarahan pria yang akrab disapa Hendi terlihat saat melihat buruknya fasilitas bangunan bertingkat tersebut.
Pemprov DKI Batal Bangun 5 Menara Rusun Baru
 
Dalam tinjauan singkat di Rusunawa yang seharusnya mulai dihuni warga terdampak banjir itu, ternyata ditemukan fakta bahwa bangunan belum dialiri listrik. 
Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
 
Hal itu pun menyebabkan aliran air yang seharusnya sudah ada menjadi mati.
 
"Saya ingin (Rusunawa) ini segera bisa ditempati warga yang belum punya rumah. Tapi, setelah saya cek kendalanya adalah listrik dan air," kata Hendi.
 
Seketika Hendi meminta Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Semarang, Agus Riyanto, yang saat itu bersamanya untuk melakukan pengadaan fasilitas yang kurang.
 
"Besok Senin harus teraliri listrik. Dinas harus koordinasi dengan PLN. Setelah listrik masuk, maka air harus lancar," jelas dia.
 
Politisi PDI Perjuangan itu juga mendengarkan langsung keluhan warga terkait kondisi bangunan. Meskipun belum dihuni, tetapi bangunan yang selesai dibangun 2015 itu sudah sebagian dimiliki warga.
 
Beberapa warga juga mengeluhkan bangunan baru yang ternyata sudah bocor saat turun hujan. Mereka juga mengaku kesulitan untuk transportasi sehari-hari, karena tidak adanya angkutan umum yang masuk ke wilayah Rusunawa sebanyak 800 kamar tersebut.
 
"Kamar Blok D lantai 3 Nomor 8 yang bocor. Bocornya pas di bagian ruang tamu, jadi kalau hujan pasti basah. Ya, harapannya diperbaiki atau pindah," kata Supriyono, salah satu warga.
 
Terkait sulitnya angkutan, Hendi pun langsung menanggapi dan akan langsung merealisasikan angkutan yang bisa masuk di kawasan Rusunawa.
 
"Angkutan, kami koordinasikan. Tapi, di sini (penghuni Rusun) harus penuh dulu, kemudian angkutan saya arahkan masuk sini," kata Hendi.
 
Selain menyelesaikan masalah tersebut, Hendi meminta kepada Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan untuk mengecek terus menerus agar Rusunawa bisa dihuni warga sesuai program. Rusunawa itu memang disiapkan bagi warga yang tak punya rumah.
 
"Jangan sampai ini dipakai orang tidak bener atau penghuni nakal, punya kunci terus dijual," tegas dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya