Arifin Panigoro Berambisi Kuasai Newmont

Pengusaha Migas Arifin Panigoro
Sumber :
  • Antara/HO-Abi

VIVA.co.id – Pengusaha nasional pemilik Medco Energi, Arifin Panigoro, mengatakan sedang mencari pinjaman ke banyak bank untuk membeli seluruh saham kepemilikan PT Newmont Nusa Tenggara.

2 Pekerja Luka-luka Imbas Ledakan di Smelter Nikel Kaltim, Begini Kronologinya

"Saya nggak ngurus. Banyak tuh. Nggak lama lagi kita umumin. Press releasenya lagi disiapin, daripada menyebutnya salah. Saya kira minggu ini [diumumkan]," kata Arifin usai menerima penghargaan sebagai wajib pajak dengan kontribusi terbesar 2015 di kantor DJP, Jakarta, Selasa 5 April 2016.

Ia menyatakan akan mengambil alih seluruh saham Newmont tersebut. Adapun pinjaman tersebut ia katakan berasal dari dalam dan luar negeri. Salah satunya berasal dari Mandiri.

Dukung Hilirisasi Mineral, MIND ID Serius Jalankan Proyek Smelter

"Tunggu pengumumannya. Pokoknya itu diambil alih seluruhnya. Dalam dan luar (bank). Direstructure semua. Cuma beberapa hari lagi, entar gue undang," kata Arifin.

Sebelumnya Arifin dikabarkan akan membeli saham Newmont. Diperkirakan pembelian tersebut dilakukan dengan bekerjasama dengan konsorsium.

President Jokowi Ensures to Extend Export Permits for Freeport

Sebelumnya pada tahun 2015, Arifin telah menggelontorkan dana US$2,2 miliar untuk membeli 76 persen saham Newmont. Baca: 

Ditargetkan, akuisisi saham NNT bakal rampung akhir Desember 2015. Dengan begitu, pembangunan smelter bisa dikerjakan pada awal 2016.

"Saat ini, produksi Newmont mencapai 400 ribu ton tembaga. Kami akan membangun smelter dengan kapasitas 500 ribu ton, sekaligus sebagai persiapan, apabila tambang di sebelah ladang Batu Hijau mulai berproduksi," jelas Arifin.

Sekadar informasi, saat ini pemegang saham mayoritas  NNT adalah Nusa Tenggara Partnership BV, yaitu 56 persen. Adapun pemegang saham Nusa Tenggara Partnership BV adalah Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation.

Sementara itu, sisa saham Newmont Nusa Tenggara dimiliki oleh PT Pukuafu Indah sebesar 17,8 persen dan PT Indonesia Masbaga sebesar 2,2 persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya