Bahas Kerjasama Ekonomi, Jokowi Keliling Eropa

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • www.antaranews.com

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo bertolak menuju Berlin, Jerman, Minggu 17 April 2016. Dengan pesawat kepresidenan, Jokowi berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 8.45 WIB.

RI Dorong Pebisnis Tingkatkan Interaksi dengan Eropa Tengah

Menurut rencana, Jokowi akan melakukan kunjungan kerja selama lima hari ke empat negara di Eropa, yakni Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. Kunjungan ini dilakukan Presiden untuk memenuhi undangan para pemimpin negara-negara Eropa.

Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan tema kunjungan kerja kali ini adalah memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa (UE) terutama di bidang ekonomi dan juga bersama-sama perkuat toleransi dan membangun perdamaian dunia.

Cara Eropa Pacu Keterampilan SDM Indonesia

"Uni Eropa merupakan salah satu mitra tradisional strategis Indonesia, dalam menghadapi tantangan global baru. Indonesia akan memprioritaskan kerjasama  perdagangan, investasi, maritim serta pengelolaan air," ujar Ari.

Menurutnya, sejauh ini, UE merupakan salah satu mitra utama perdagangan dan investasi Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia-UE mencapai US$26,14 miliar pada tahun 2015, menyebabkan UE menjadi mitra dagang Indonesia terbesar keempat. Sementara itu, investor UE merupakan yang terbesar ketiga dengan nilai investasi sebesar US$2,26 miliar di tahun 2015.

Diplomasi Ekonomi Berhasil, Investasi Asing Meningkat Pesat

Dijadwalkan, selama lima hari ke depan, Jokowi akan bertemu dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris, serta Perdana Menteri Belanda.

"Selain itu, yang menarik dalam kunjungan kali ini adalah pertama kali Presiden RI diterima oleh tiga  Presiden UE yakni Presiden Parlemen Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Komisi Eropa," tutur Ari.

Di samping itu, Jokowi juga akan melakukan sejumlah pertemuan bisnis dengan para pengusaha dari UE serta bertemu dengan diaspora Indonesia di Eropa. Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya