Kokaro, Tempat Belajar Robot yang Menyenangkan

Siswa sekolah sedang belajar robot di Sidoarjo, Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id – Ada satu anggapan di kalangan masyarakat yang meyakini pembuatan robot itu tergolong rumit. Anggapan itu diluruskan oleh pendiri Komunitas Kampung Robot (Kokaro) yang ada di Sidoarjo, Jawa Timur, Arief Andhi Yudanarko.

Arab Saudi Perkenalkan Humanoid Baru, Robot Pria Ini Malah Lakukan Hal Tak Senonoh di Depan Publik

Melalui Kokaro, Yudanarko bertekad terus meningkatkan kecintaan masyarakat pada dunia robot. Kokaro sudah didirikan oleh Yudanarko sejak 2011. Anggota Kokaro kebanyakan pelajar sekolah. Namun, tidak sedikit pula para guru serta mahasiswa yang juga bergabung menjadi anggotanya.

Yudanarko mengungkapkan, melalui Kokaro dia bisa mengajarkan cara membuat robot yang mudah dan sederhana kepada masyarakat.

Anak-anak Dalam Bahaya

“Karena selama ini masyarakat itu kalau mendengar kata robot itu selalu bayangannya yang komponennya rumit, padahal dengan cara sederhana pun kita bisa membuatnya sendiri," kata dia kepada VIVA.co.id belum lama ini.

Selain itu, melalui Kokaro, ujar dia, para pelajar tersebut bisa belajar membuat robot dengan cara yang menyenangkan. Sebab, para anggota komunitas tersebut bisa langsung mengaplikasikan pembuatan robot itu.

Buruh Pabrik Mobil Terancam Diganti Robot

“Intinya saya tekankan, kalau kita bisa langsung praktik membuat robot sendiri, dan tidak perlu teori yang panjang," ucap Yudanarko yang merupakan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Yudanarko berharap, dengan adanya Kokaro, ke depan dunia robotika di Indonesia bisa semakin berkembang melebihi negara-negara lainnya, khususnya Jepang dan China.

Dengan cara ini, diyakini makin membuat Indonesia semakin disegani oleh negara lainnya dalam bidang ilmu pengetahuan.

Dalam kesempatan itu, Yudanarko menegaskan, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir mengenai banyaknya pekerjaan yang bisa digantikan oleh robot. Alasannya, selama ini masih banyak orang yang masih beranggapan, jika semua pekerjaan digantikan oleh robot, maka akan semakin banyak jumlah pengangguran di Indonesia.

Menurutnya, anggapan itu kurang tepat. Yudanarko melihat, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh robot saat ini adalah rutinitas dan monoton.

“Misalnya seperti yang saya katakan sebelumnya membungkus barang di pabrik, membersihkan ruangan, dan sebagainya," kata Yudanarko.

Pekerjaan semacam itu pada dasarnya memang sudah saatnya diberikan pada robot. Sedangkan, manusia melakukan pekerjaan yang levelnya lebih tinggi atau lebih rumit. “Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana memajukan pendidikan manusia Indonesia, sehingga kita pun bisa menjadi bangsa yang maju," tutur dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya