Apa Kabar Proyek Pembangkit Listrik 35 Ribu MW?

Presiden Jokowi Tinjau Kapal Pembangkit Listrik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Pembangunan proyek listrik 35 ribu mega watt (MW) menjadi salah satu program prioritas di era Presiden Joko Widodo di masa sisa pemerintahannya. 

Pantau Listrik Bali, Jokowi Tinjau PLTDG Di Denpasar

Proyek ini pun ditargetkan bisa rampung pada 2019 mendatang. Lantas, bagaimana progres dari proyek tersebut saat ini?

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Sofyan Basir, mengatakan sampai saat ini baru 123 MW atau satu persen hantaran listrik yang mengalir dalam proyek tersebut. Sementara untuk perjanjian jual beli tenaga listrik yang sudah disepakati mencapai 17.837 MW.

Presiden Safari Cek Proyek Pembangkit Listrik 35 Ribu MW

Hal ini diungkapkan Sofyan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, di gedung parlemen, Jakarta, Selasa, 26 April 2016.

"Pembangkit yang sudah masuk proses pengadaan mencapai 8.378 MW atau 23,6 persen. Sedangkan yang masuk dalam konstruksi 3.862 MW. Sementara di tahap perencanaan mencapai 12.277 MW atau 34 persen dari target," kata Sofyan.

Begini Modus Praktik Pencurian Listrik

Sofyan menjabarkan, pembangunan proyek tersebut memang terbagi dua tahap. Pertama, dilakukan oleh instansinya sebesar 5.526 MW atau 53 persen dari target 35 ribu MW. 

Terdiri dari proses pengadaan 1.680 MW, tahap perjanjian jual beli tenaga listrik 29 MW, dan konstruksi 3.315 MW.

Sementara yang kedua, yakni dilakukan oleh pengembang listrik swasta yang sudah masuk dalam tahap perencanaan sebesar 6.701 MW. 

Terdiri dari proses pengadaan 6.697 MW, tahap perjanjian jual beli tenaga listrik 10.941 MW, konstruksi 547 MW, dan beroperasi mengalirkan listrik 123 MW.

"Untuk pembangunan gardu induk, ada 7.295 MVA (mega volt ampere) 112 proyek, dan 2.350 MVA yang masih dalam tahap konstruksi," katanya.

Selain pembangkit tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga akan membangun transmisi. 

Adapun, sampai April 2016, jaringan transmisi yang sudah dibangun mencapai 2.369 kilo meter sirkuit (KMS), yang terdiri dari 81 jalur. 

Sementara yang masih dalam tahap konstruksi, sepanjang 16.790 KMS terdiri dari 214 jalur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya