Suhu Capai 39 Derajat, Ini Tips Agar Tetap Fit Sampai Puncak Ibadah Haji

Jamaah haji saat mengitari Ka'bah di Kota Mekah Arab Saudi (foto ilustrasi)
Sumber :
  • istimewa

VIVA Lifestyle – Ratusan Jamaah Haji Indonesia 2024 diketahui sudah diterbangkan ke tanah suci untuk menjalankan ibadah Haji 2024. Jamaah haji yang akan menjalankan serangkaian ibadah diketahui harus mempersiapkan diri mereka. 

Ustaz Asal Riau Ini Jadi Penceramah di Masjid Nabawi, Ada Keajaiban di Balik Prosesnya

Mengingat saat ini cuaca di Mekkah dan Madinah yang sudah mencapai 39 derajat celcius. Suhu yang tinggi ini diketahui dapat mempengaruhi kondisi fisik jamaah haji. Mulai dari dehidrasi atau kekurangan cairan, serangan panas, hingga kelelahan. Scroll lebih lanjut ya.

Maka dari itu ada beberapa tips yang perlu diperhatikan jamaah haji Indonesia agar tetap bugar dan sehat di saat puncak ibadah haji pada Juni 2024 mendatang.

Bos Garuda Minta Maaf ke Jemaah Atas Layanan Penerbangan Haji Lalu Janjikan Ini

Melansir laman Sehatnegeriku Kementerian Kesehatan, jamaah haji diminta untuk mewaspadai cuaca panas di tanah suci yang tinggi potensi jemaah menjadi dehidrasi. Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi orang terpengaruh. Oleh karenanya jemaah haji diimbau untuk minum dan jangan menunggu haus.

Banyak Keuntungannya, Simak 7 Tips Aman Beli Rumah lewat Sistem Lelang Bank

Kedua, jika bepergian meninggalkan penginapan, dianjurkan untuk membawa air. Bagi jemaah haji disarankan mengonsumsi satu oralit per hari untuk menjaga elektrolit yang ada di tubuh.

Ketiga, jamaah haji juga  jangan lupa untuk makan pada waktunya. Mengingat aktifitas ibadah bagi jemaah haji sangat padat, maka jemaah haji disarankan saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan. Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengonsumsi makanan yang dibawa.

Ilustrasi ibadah haji.

Photo :
  • MCH 2023

Keempat, jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit tertentu untuk rutin konsumsi obat mereka. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah. Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini.

Kelima ketika melakukan kegiatan di luar ruangan, jamaah haji juga diminta menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.

Jemaah haji juga dihimbau untuk melakukan olah tubuh ringan yang dapat diaplikasikan setiap waktu agar otot dan saraf tubuh jemaah haji tetap aktif. Gerakan seperti menggerakan jari dan telapak tangan, menepuk telapak tangan, menepuk sela-sela jari tangan, hingga menepuk-nepuk lengan. Sembari melakukan gerak olah tubuh, jemaah haji diajak juga untuk berselawat.

Gerakan ini berguna untuk menstimulus saraf yang ada di tangan yang sangat berguna bagi kesehatan jamaah haji.

Jemaah juga harus bisa mengendalikan aktivitasnya, jangan terlalu memaksakan diri. Masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi selama sekitar 40 hari tentu harus diatur dengan baik. Jemaah harus mengatur waktu istirahat yang cukup, agar pada saat puncak haji punya stamina prima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya