VIVA.co.id – Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di Nusantara I. Dalam RDP kali ini juga disinggung soal perfilman Indonesia.
Anggota Komisi X Venna Melinda saat RDP mengatakan terkait ekonomi kreatif, di dapilnya ada Reog Kendang Tulungagung, masyarakat setempat menurut Venna menuturkan bahwa Reog Kendang istimewa dibandingkan Ponorogo, namun tidak diakui.
"Mereka mengatakan Reog kita ini istimewa buk dibandingkan Reog Ponorogo, cuma kadang-kadang kita tidak diakui, karena biasanya yang dikenal hanya Reog Ponorogo. Kita juga minta diakui lah," ujarnya, Kamis 28 April 2016.
Ia menuturkan serapan anggaran Badan Ekonomi Kreatif terlalu kecil dengan nilai Rp10 miliar, dalam artian serapannya hanya 1 persen dari pagu Rp1,1 triliun.
"Bagaimana dengan nasib seniman-seniman daerah. Menurut saya kalau memang belum maksimal, ya seperti apa perencanaan ke depan," ujar Politisi Demokrat.
Ia menyayangkan serapannya tentang yang terlalu kecil. Masih banyak festival-festival seni, kemudian ada komoditas-komoditas seniman di daerah yang ingin sangat disentuh.
"Kalo serapan itu terlalu kecil kasihan seniman-seniman di daerah, banyak di daerah yang ingin disentuh. Apalagi yang kita tahu janjinya Pak Jokowi di awal itu meningkatkan ekonomi kreatif. Tapi setelah setahun ini belum terwujud," katanya. (webtorial)
Buka Perwakilan di 5 Negara, Ekonomi Kreatif RI Mulai Ekspansi ke Eropa
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) menegaskan komitmen untuk ekspansi ke sejumlah negara-negara Eropa dan Inggris, guna mempromosikan pertumbuhan ekonomi kreatif.
