Lampion Kulit Kerang Manfaatkan Bahan Baku Alam

Perajin lampion, Harjo SP
Sumber :
  • Romys Binekasri / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bisnis lampion kulit kerang menjadi daya tarik sendiri lantaran keunikannya memanfaatkan limbah laut. Sebuah karya yang disulap menjadi barang nilai jual lahir di tangan Harjo SP.

Namun, berbeda dengan lampion pada umumnya, lampion buatan pria asal Anyer, Serang, Banten ini terbuat dari fiber dengan hiasan kulit kerang simping yang diolah dan menghasilkan warna emas yang cantik.

"Sebenarnya ide awalnya saya sendiri, tentunya awalnya ingin membuat produk lampion, tapi ingin beda, akhirnya tercetus ide pakai kulit kerang. Ternyata benar bisa dipakai untuk hiasan lampu ini. Kebetulan bahan baku juga melimpah di Kabupaten Serang," kata Harjo kepada VIVA.co.id di kawasan Kemayoran Jakarta.

Harjo sudah membangun bisnis ini selama 10 tahun. Lampion miliknya mengandung daya seni abstrak yang sangat menarik. Ada sekitar 29 bentuk yang lahir dari tangannya, mulai dari bentuk jantung pisang, oval, hingga kendi dengan ukuran hingga dua meter.

"Awalnya kulit kerang kami cuci sampai bersih, setelah dicuci baru di oven untuk pelunakannya, supaya mudah dibentuk dan ditempel," tutur dia.

Harjo bercerita, produknya pernah dibanjiri permintaan ekspor, namun sayangnya karena hanya dibantu lima karyawan lepas, terpaksa menolak tawaran tersebut lantaran merasa tidak sanggup memenuhi jumlah produksi yang diminta.

"Pernah ada yang minta, tapi kami masih terbatas kemampuan produksi. Kalau permintaan orang keluar negeri kan ada target produksi yang dibatasi, sementara kita terbatas untuk produksinya, Sekarang masih di bawah 100 pcs per bulan, karyawan lima orang," kata dia

Dengan omzet yang masih Rp20 juta per bulan, Harjo mengaku sulit untuk mengakses permodalan ke perbankan. Sementara dukungan dari pemerintah baru sekadar promosi.

Pemerintah Targetkan 60 Persen KUR 2019 untuk Kegiatan Produksi

Saat ini, Harjo mengaku, keterbatasan modal dan tenaga kerja masih menjadi penghalang para pengusaha kecil untuk berkembang. Ia berharap ada investor yang melirik usahanya, sehingga mampu melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah lain hingga luar negeri.

"Sebagai pengusaha tentunya sangat berharap ada perkembangan dari bisnis yang kami kelola. Salah satunya dengan ekspor itu," ujar Harjo.

Realisasi Penyaluran KUR 2018 Mencapai Rp120 Triliun

(ren)

Target Peningkatan Kelas UMKM Jawa Barat

Asyik, Plafon KUR UMKM Mikro Naik Jadi Rp50 Juta

Suku bunga KUR juga turun jadi 6 persen tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2020