Jual-Beli Perusahaan Startup Hal Wajar?

Ilustrasi startup
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Belakangan ini muncul tren bahwa sebuah perusahaan rintisan (startup) yang sudah berkembang pasti akan dilepas atau dijual, lalu pendirinya membentuk start up baru lagi untuk dikembangkan. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Bagi pemilik start up, hal itu dianggap wajar agar bisa berkembang dan bertransformasi menjadi investasi.

"Saya melihat itu dinamika, kadang kalau lihat quadran entrepreneur, kita mau jadi investor nih, lima sepuluh tahun startup kita berkembang, kemudian kita mau jual saham, mau jadi investor, itu another way yang teman-teman secara bisnis udah prakter wajar," ujar Co Founder Pinjam.com, Teguh Ariwibowo, kepada VIVA.co.id, Sabtu 14 Mei 2016.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Ia menuturkan, seperti halnya Pinjam.com, startup yang bergerak di bidang peminjaman uang tersebut, kata dia nanti bisa saja mencari pendanaan dari eksternal. Banyak pilihan yang bisa mereka ambil. Apakah itu diakuisisi, melantau di pasar modal,  dan menjual keseluruhan startup nya.

"Habis dijual mereka mau ngapain, itu pilihan sendiri-sendiri, misal pertama startup, mungkin ada exit terus akhirnya start dengan venture capital," jelas Teguh.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

(ren)
 

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024