Ekspor Minyak dan Gas RI Turun Hampir 40 Persen

Kegiatan industri migas/Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTV/Veros Afif

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekspor Indonesia pada April 2016 menurun 3,07 persen dibanding Maret 2016, yaitu dari US$11.810 juta, menjadi US$11.477 juta.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Salah satu penurunan itu terjadi di sektor minyak dan gas (migas). Nilai ekspor migas bulan April turun 28,44 persen, yaitu dari US$1.239 juta, menjadi US$886,8 juta dibanding bulan lalu.

Secara kumulatif dari periode Januari hingga April 2016, ekspor migas tercatat hanya US$4.347,4 juta. Angka itu turun 39,28 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu.

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

"Penurunan (nilai) ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 42,45 persen, dan ekspor gas turun 20,02 persen," ujar Direktur Statistik Distribusi BPS, Anggoro Dwitjahyono di Gedung BPS, Jakarta, Senin 16 Mei 2016.

Menurut Anggoro, penurunan nilai ekspor itu sejalan dengan penurunan volume ekspor migas sebesar 23,53 persen untuk minyak, dan gas turun 9,29 persen. Rata-rata, volume ekspor migas turun 14,73 persen dibanding bulan sebelumnya, dan turun 8,97 persen dibanding April 2016.

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Sebaliknya, hasil minyak hanya naik 2,93 persen, begitu pun harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$34,19 per barel menjadi US$37,20 per barel.

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024