Bisnis Pijat dan Spa Sumbang Pendapatan Terbesar Bagi Manado

Seorang petugas bank menghitung uang rupiah.
Sumber :
  • Antara

VIVA.co.id – Rumah pijat dan spa merupakan bidang usaha yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Kota Manado, Sulawesi Utara. Dalam dua tahun terakhir, bidang usaha tersebut telah menyumbang miliaran rupiah untuk kas daerah. Demikian ungkap Kepala Bidang Pajak, Dinas Pendapatan Kota Manado, Recky Pesik.

"Memang benar, usaha ini bertumbuh pesat. Tahun 2014 telah menyumbangkan Rp7,28 miliar dengan persentasi 99,6 persen. Kemudian tahun 2015 naik menjadi Rp9,03 miliar, dengan capaian melebihi permintaan yaitu 100,44 persen. Ini luar biasa bagi kami," ujar Recky, Rabu 18 Mei 2016.

Dia mengatakan, tahun ini diperkirakan PAD bidang usaha tersebut juga akan melewati batas ekspektasi yang ditargetkan, dari 100 persen menjadi 150 persen. Apalagi minat usaha ini besar, karena konsumennya banyak.

"Lihat saja, baru triwulan berjalan tahun 2016 ini, angkanya sudah sekitar Rp2,5 miliar dengan nilai 25,06 persen. Sudah jelas usaha ini penyumbang dana terbesar," ujarnya.

Menurut Recky, ketika mencapai target, nilai potensi usaha ini dinaikkan sesuai kondisi. Sebab, mereka juga bertugas untuk melaporkan hasil pendapatan kota kepada pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat. Tapi semuanya akan ditolelir sesuai kondisi daerah saat ini, mengikuti jenis pajak yang diberlakukan.

"Kadang kala naik lalu turun. Mulai dari 10 persen sampai 50 persen. Semua akan dinilai dari peningkatan pendapatan per tahun, dan tumbuhnya usaha tersebut. Pemerintah pusat akan memberikan alasan ketika ada kenaikan," kata dia.

Walaupun partisipasi pengelola hiburan mengalami peningkatan cukup besar, dia menegaskan tidak puas dengan capaian ini. Sebab, masih belum maksimal dan jauh dari harapan. 

"Kami berharap ada kesadaran pengelola spa dan pijat," lanjut Recky.

Potensi Wisata Sulut, 500 Terumbu Karang Ditanam di Pantai Boboca

(ren)

 Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Selama PPKM, PAD Kota Bekasi Turun Drastis

Sejak diberlakukannya PPKM Darurat pada 3 Juli 2021, PAD Kota Bekasi hanya 20-30 persen dari target triwulan.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2021