Cantumkan Belanja Mendesak di RAPBN-P, Ini Alasan Menkeu

profil tokoh Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 mencantumkan adanya tambahan anggaran ‘mendesak’ bagi kementerian/lembaga, demi mengakselerasi program-program prioritas yang sudah dicanangkan pemerintah.

Tutup Defisit Anggaran, Pemerintah Utang Rp40,2 Triliun

Program-program prioritas tersebut, di antaranya untuk pembangunan infrastruktur ASEAN Games, penanggulangan aksi terorisme, perbaikan lembaga permasyarakatan (lapas), sampai dengan kebutuhan satelit bagi Kementerian Pertahanan.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjabarkan alasan pemerintah menambah porsi belanja tambahan tersebut. Misalnya, untuk penanggulangan terorisme. Menurutnya, aksi teror yang terjadi di Jalan MH Thamrin, beberapa waktu lalu, membuat pemerintah sadar diri untuk mempersiapkan diri sejak awal.

Ketua DPR Ajak Pers & Masyarakat Awasi Pembahasan APBN 2016

“Dalam APBN induk tidak masuk. Tetapi, mengingat ada kejadian Thamrin, pemerintah harus atasi gangguan terorisme. Apakah itu ke Densus, atau yang lain,” kata Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung parlemen Jakarta. Selasa malam, 7 Juni 2016.

Kemudian, mengenai perbaikan lapas, Bambang mengatakan, insiden-insiden yang sering terjadi di lapas, memang memaksa pemerintah untuk bergerak cepat dalam memperbaiki lapas, demi menjaga situasi wilayah tersebut tetap kondusif.

8 Catatan DPR Sebelum Penyusunan RAPBN 2017

“Sementara untuk satelit, Kemenhan sudah habis masa edarnya. Kalau tidak dipesan, maka akan diambil alih oleh tempat lain. Kami terpaksa harus menyiapkan kebutuhan satelit itu,” ujar dia.

Petugas menghitung tumpukan uang rupiah.

Belanja Negara Sudah Habiskan Rp357,4 triliun Dalam 5 Bulan

Serapan belanja negara mencapai 13,5 persen dari pagu APBN 2016

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2016