Naik Satu Persen, Harga Minyak Capai US$50 per Barel

Ladang minyak/Ilustrasi.
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Harga minyak dunia melonjak lebih dari satu persen pada perdagangan Selasa waktu New York, atau Rabu WIB. Minyak mentah AS ditutup di atas US$50 per barel, pertama kalinya dalam hampir setahun.

Dilansir dari Reuters, Rabu 8 Juni 2016, ekspektasi persediaan domestik imbang dan kekhawatiran tentang kekurangan pasokan global dari serangan terhadap industri minyak Nigeria.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka CLc1 ditutup naik 67 sen, atau 1,4 persen, menjadi US$50,36 per barel. Sedangkan minyak mentah Brent LCOc1, ditutup naik 89 sen, atau 1,8 persen ke level US$51,44 per barel. 

Stok minyak mentah AS, kemungkinan turun 2,7 juta barel pekan ini, berdasarkan laporan sebuah jajak pendapat Reuters. Rencananya, The Energy Information Administration (EIA) AS akan mengeluarkan angka persediaan minyak pada hari Rabu waktu AS.

Dalam laporan jangka pendeknya, EIA menyebutkan produksi minyak mentah AS turun 250 ribu barel per hari pada Mei, dibandingkan dengan April. Penurunan tersebut merupakan terbesar dalam satu bulan di tahun ini. 

Minyak mentah menguat dalam dua sesi terakhir, setelah pemberontak di Nigeria Niger Delta bersumpah untuk menghentikan output dalam negeri. Pemerintah Nigeria mengatakan, telah memulai pembicaraan dengan pemberontak. 

"Pasar masih khawatir tentang gangguan pasokan terjadwal yang datang dari Nigeria," kata Dominick Chirichella, senior partner Institut Manajemen Energi di New York.

Harga sempat mencapai angka terendah, setelah pembicaraan pembekuan produksi oleh OPEC, yang tidak terwujud. Namun, reli meningkat, setelah kebakaran bulan lalu di ladang minyak di Kanada, serta berhentinya pasokan di tempat lain, termasuk Nigeria, Venezuela dan Libya. (asp)

60 Tahun OPEC: Dahulu Ditakuti Barat, Sekarang di Ambang Sekarat
Labirin dan katup minyak mentah Departemen Energi AS

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok lebih dari 17 persen selama sesi sebelum menetap dengan merosot 16,84 dolar AS. Dampak sanksi ke Rusia.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022