Mau Beli Mobil Bekas Buat Lebaran, Ini Tips Agar Tak Tertipu

mobil bekas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Menjelang Lebaran, tingkat pembelian mobil, tak terkecuali mobil bekas meningkat tajam. Hal ini, karena banyak pemudik yang berencana pulang kampung menggunakan mobil pribadi.

Tips Simpan Bahan Makanan di Kulkas dan Cara Menghangatkannya

Mungkin, Anda salah satunya yang juga berencana membeli kendaraan untuk mudik. Nah, membeli mobil, khususnya yang bekas membutuhkan kejelian.

Hal ini penting, agar Anda tidak salah membeli mobil. Maksudnya, mobil yang dibeli berkualitas dan dalam kondisi yang prima. Nah, khusus buat Anda yang berencana membeli mobil bekas untuk mudik, berikut tujuh hal yang harus diperhatikan pada mobil bekas.

Tips Bijak Hadapi Promo Saat Ramadan Supaya Tak Boros

Periksa riwayat kendaraan

Di Amerika, orang bisa menggunakan jasa perusahaan peneliti riwayat kendaraan untuk mencari tahu ada tidaknya sejarah kecelakaan sebuah mobil. Sayangnya, di Indonesia belum ada perusahaan serupa yang bisa kita manfaatkan jasanya.

Berkumur dan Sikat Gigi Bikin Puasa Batal?

Cara lainnya, cek riwayat pada perusahaan asuransi yang melindungi mobil tersebut. Sayangnya, tidak banyak pengguna mobil yang sadar untuk mengasuransikan kendaraannya.

Jalan terakhir, periksa buku servis. Tetapi, kamu harus waspada, penjual yang nakal bisa saja merekondisi mobil tersebut bukan pada bengkel resmi. Akibatnya, catatan tersebut tidak terekam pada buku servis.

Baca juga: Lima Cara yang Biasa Dilakukan Orang Indonesia Untuk Mendapatkan Uang Tambahan Lebaran

Periksa spatbor dan bemper mobil

Coba periksa mobil yang mau kamu beli dimulai dari bemper depan belakang dan spatbor di masing-masing roda. Dua komponen ini merupakan bagian mobil yang mudah pecah atau retak, karena terbuat dari plastik keras, atau campuran fiber dan plastik.

Kerusakan pada bemper dan spatbor bisa mengindikasikan mobil pernah mengalami tabrakan. Kondisi yang terlampau mulus pada bemper ini juga bisa sangat mencurigakan. Sebab, bagian paling luar dari mobil ini amat mudah rusak atau lecet.

Perhatikan kaca mobil

Saat mobil mengalami kecelakaan serius, kaca depan dan belakang adalah bagian yang mudah pecah. Biasanya, sebelum dijual kaca tersebut diganti dengan kaca yang baru.

Nah, pemasangan kaca oleh bengkel biasanya tidak sesempurna buatan pabrik. Untuk mengetahuinya tidak sulit kok. Cukup semprotkan air pada kaca mobil depan dan belakang.

Bila air merembes ke dalam, bisa jadi kaca tersebut pernah diganti. Sebab, posisi kaca yang pernah diganti tidak akan presisi. Akibatnya, ada celah yang memungkinkan air merembes ke dalam.

Berikutnya, goresan halus pada dasbor...

Goresan halus pada dasbor

Masih berkaitan dengan kaca yang pecah. Saat mobil bertabrakan pada bagian depan, kaca akan pecah dan serpihannya mengenai dasbor.

Jika tidak dibersihkan dengan hati-hati, serpihan tersebut akan menggores kulit dasbor. Nah, kalau Anda menemukan dasbor penuh dengan goresan halus, sudah sepatutnya curiga mobil pernah mengalami tabrakan.

Perhatikan jarak antara panel dan pintu mobil

Coba lihat baik-baik jarak antara pintu dan panel bodi. Pada mobil yang normal, jarak tersebut biasanya lurus bahkan cenderung lebar dari atas ke bawah.

Sementara, mobil yang pernah mengalami kecelakaan berat, jarak tersebut tidak seimbang akibat pergantian panel, atau pintu.

Bulkhead melintir

Pada mobil yang pernah mengalami tabrakan, kondisi bulkhead, atau pembatas yang terletak di atas radiator akan melintir, atau keriting. Memang ada bengkel yang bisa memperbaiki tampilan bulkhead yang keriting ini. Namun, kondisinya dijamin tidak akan kembali 100 persen seperti sebelum tabrakan.

Baca juga: Cukup Lakukan Hal Ini, Ongkos Naik Pesawat Bisa Makin Irit

Test drive

Mobil yang pernah mengalami kerusakan parah akibat tabrakan tidak akan melaju dengan stabil jika dipacu dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam. Pasti ada yang tidak beres pada handling, baik itu setir miring ke kiri atau ke kanan.

Kondisi ini disebabkan oleh tidak samanya radius putar, serta jarak pijak roda. Sayangnya, tidak semua penjual, terutama kredit mobil bekas mengizinkan mobil dicoba dengan kecepatan tinggi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya