Brexit Tak Signifikan Guncang Ekonomi RI

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong.
Sumber :
  • viva.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, mengungkapkan Indonesia paling tangguh di antara negara berkembang lainnya dalam  menghadapi dampak negatif keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang dikenal dengan istilah Brexit.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

"Kalau pun Brexit terjadi, Indonesia adalah yang paling tangguh," katanya, di Jakarta, pada Jumat, 24 Juni 2016.

Dia menambahkan, bila pun ada pengaruhnya ke aktivasi perdagangan atau perekonomian Indonesia, dia berharap, pengaruhnya bisa dikendalikan. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Keyakinannya tersebut, seperti yang dinyatakan Bank Dunia bahwa Indonesia cukup kokoh menerima dampak dari kemungkinan adanya Brexit.

"Hemat saya pengaruhnya moga-moga terkendali. Artinya, menggunakan istilah di Bank Dunia kemarin, bahwa Indonesia cukup kokoh menghadapi dampak Brexit," ucapnya.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Hal serupa dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani, Indonesia tidak akan merasakan dampak langsung hasil referendum bahwa Inggris ke luar dari Uni Eropa, termasuk terhadap rupiah.

Menurutnya, Brexit bakal lebih banyak berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi Inggris yang diperkirakan menurun. "Dampaknya ekspor kita ke sana bisa turun juga. Karena kebutuhan mereka kemungkinan akan dikurangi kan," katanya.

Menurutnya, suplai barang ekspor Indonesia ke Inggris lebih kepada barang-barang fashion. 

Dampak lain yang jelas akan terjadi, kata dia,  akan ada kebijakan baru mengenai perjanjian bilateral antara Indonesia ke Inggris dan Indonesia ke Uni Eropa.

"Kalau dari segi perjanjian perdagangan, dengan Inggris keluar dari Uni Eropa, kita akan melakukan perjanjian terpisahkan. Kita harus bicara bilateral dengan Inggris dan bicara bilateral dengan Uni Eropa," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya