BPPT Bantu Riset Teknologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

miniatur kereta cepat
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id – Guna mendukung percepatan pelaksanaan proyek strategis kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan mulai beroperasi pada 2019, PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk transfer teknologi kereta cepat dan mengkaji teknologi tersebut tepat digunakan di Indonesia.

Untuk itu, hari ini kedua lembaga bersama Indonesia Railway Manufacturer Association (IRMA) meneken nota kesepahaman (MoU) untuk saling mendukung mempercepat realisasi proyek kereta cepat itu.

"MoU ini salah satu usaha mencapai tujuan makin baiknya transportasi Indonesia. Kemenristekdikti mendukung pada penyiapan fasilitas riset dan sumber daya," ujar Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa 26 Juli 2016.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto mengatakan, kerja sama BPPT, KCIC dan IRMA ini juga bertujuan menepis anggapan, bahwa Indonesia hanya menampung teknologi dari China.  Boleh saja,  teknologi yang dimasukkan China lewat KCIC,  tapi kata Unggul, Indonesia bakal mencoba membuat sendiri.

"Dengan MoU ini, nanti kita semua bekerja sama. BPPT mendampingi KCIC dalam transfer teknologi, dan industri pendukung. IRMA, merekalah yang akan memasok komponen sebanyak mungkin," ujar Unggul.

Adapun bentuk kerja sama antara ketiga pihak tersebut yakni, penelitian dan pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan, pemanfaatan dan penerapan hasil-hasil kerekayasaan yang telah ada, pemanfaatan sarana dan prasarana, dan bantuan teknis sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Ruang lingkup kerja sama untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan industri kereta cepat dapat mencakup bidang teknologi seperti, Track Construction, Signal and Communication, Rolling Stock, Railway Traction Power Supply, Comprehensive Maintenance, Dispatching, Safety & Emergency Response, Passenger Service, Surveying Technology dan Disaster Prevention Technology

Diharapkan dengan adanya kerja sama ini dapat mempercepat proses alih teknologi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km, sehingga moda transportasi ini  dapat segera terwujud. "Kami ingin kita betul-betul siap, menjadi tuan rumah di dalam negeri sendiri," ujar Direktur Utama KCIC,  Hanggoro Budi Wiryawan.

Hadiri Digital and Intelligent APAC Congress 2024, Dave Laksono Bicara Infrastruktur Digital

(mus)

VIVA Militer: Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Sangat penting bagi setiap negara untuk memiliki kekuatan militer ini agar bisa melindungi dan mempertahankan kedaulatan negaranya dari ancaman dari dalam dan luar.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024