Butuh Modal untuk Bikin Start Up, Ini Caranya

Ilustrasi Startup.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Membangun start up tentu akan membawa Anda pada sejumlah kebutuhan dalam pengembangan bisnis, di mana untuk memenuhi hal tersebut Anda akan membutuhkan modal yang cukup. Kata cukup tentu akan sangat relatif, tergantung pada berapa dan bagaimana membuat sejumlah uang tersebut bisa menjalankan yang sedang dibangun tersebut.

Tips Jitu Agar Tak Keteteran Bila Punya Pekerjaan Sampingan

Ada banyak start up yang dibangun dengan modal kecil-kecilan, di mana pemiliknya hanya memulai bisnis start up tersebut dengan berbagai strategi yang efektif dan tepat. Namun jika berkeinginan untuk membangun sebuah start up yang menghasilkan, tentu akan sangat lebih baik jika ternyata usaha tersebut didukung modal yang mencukupi.

Dalam perkembangannya, bisnis start up memiliki sejumlah kendala dalam mendapatkan modal berbentuk pinjaman dari bank. Hal ini biasanya terkait dengan masalah administrasi dan juga beragam ketentuan lainnya yang terbilang cukup berat untuk sebuah start up yang baru akan berjalan. Namun, bukan berarti bisnis start up ini tidak bisa mendapatkan modal sama sekali. Simak beberapa pilihan sumber modal yang bisa dipertimbangkan di bawah ini:

Delapan Pekerjaan yang Bakal Digantikan Robot di Masa Depan

1.    Perusahaan modal ventura

Perusahaan modal ventura merupakan perusahaan yang berfokus pada investasi di dalam negeri. Perusahaan ini memiliki konsep yang berbeda dengan bank, di mana mereka tidak akan menerapkan sejumlah persyaratan agunan dan juga cashflow perusahaan ketika akan memberi modal.

Tak Banyak yang Tahu, Ini Saat Tepat untuk Punya Asuransi Jiwa

Sistem yang mereka gunakan adalah bagi hasil, sehingga Anda tidak akan dikenakan sejumlah kewajiban cicilan setiap bulannya. Konsep ini lebih mirip seperti penanaman modal dalam perusahaan, di mana keuntungan dan kerugian akan dibagi dengan mereka.
Baca Juga: 6 Cara Cerdas Lunasi Kartu Kredit

2.    Inkubator atau ekselerator

Kedua sistem ini terbilang hampir sama. Hanya saja inkubator menginkubasi start up sedemikian rupa hingga matang dan siap untuk diluncurkan, sedangkan ekselerator hanya akan melecut start up agar lebih maju dengan pesat. Di dalam praktiknya, kedua konsep ini bisa dijalankan dengan berdampingan. Ada banyak program yang berhasil dikembangkan dengan menggunakan kedua konsep tersebut.

3.    Crowdfunding

Konsep crowdfunding merupakan cara pengumpulan sejumlah dana dengan urunan melalui sebuah situs tertentu, di mana masyarakat diikutsertakan dalam pengumpulan dana tersebut dengan tujuan untuk menjalankan sebuah ide. Konsep ini cukup banyak digunakan dan terbukti berhasil. Anda juga bisa menemukan crowdfunding lokal dalam membantu pengadaan modal bagi start up.
Baca Juga: Pahami 5 Cara untuk Klaim Asuransi Kesehatan

4.    Minta pinjaman dari keluarga

Jika ternyata beberapa konsep di atas tidak bisa dijadikan sebagai sumber modal start up, maka ada baiknya memikirkan untuk mencari bantuan pinjaman saja. Sampaikan start up bisnis kepada keluarga dan mintalah bantuan modal kepada mereka. Ini mungkin akan membuat Anda memiliki sejumlah utang, namun jika dipergunakan dengan tepat maka hal tersebut tentu kelak bisa dibayarkan juga.
Baca Juga: 6 Biaya Tambahan Untuk Pengambilan KTA dan KMG

Rencanakan dengan tepat

Membuat start up bisnis tentu bukan lagi hal yang asing bagi sebagian besar orang, terutama mereka yang memang begitu menyukai bisnis dengan konsep yang sederhana. Jangan menunda untuk memulai bisnis start up, rencanakan dengan tepat dan kembangkan bisnis start up dengan menyenangkan, terutama jika memiliki passion di bidang tersebut.
Baca Juga: Kunci Sukses dan Daftar Pilihan Bisnis Waralaba untuk Pemula
 

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya