Faktor-faktor Pemicu Kuatnya Rupiah

Ilustrasi dana darurat.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam dua minggu terakhir berada di rentang Rp12.900-Rp13.000 per dolar. Dalam beberapa bulan terakhir, mata uang Garuda memang menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, usai rapat koordinasi Komite Sistem Stabilitas Keuangan di Kementerian Keuangan menjelaskan penguatan rupiah dalam beberapa bulan terakhir berkaitan dengan  faktor global dan dalam negeri.

Dari sisi perekonomian dunia, Perry mengakui risiko global sudah mulai mereda. Namun bukan berarti, tidak ada sentimen negatif yang bisa memengaruhi laju nilai tukar. Misalnya, dari risiko geopolitik maupun kondisi perekonomian AS.

"Faktor global tetap ada, bukan berarti tidak ada. Risiko kenaikan FFR (Fed Fund Rate) tetap ada. Termasuk pemilihan Presiden di AS," ungkap Perry, Jumat 21 Oktober 2016.

Kendati demikian, bank sentral memastikan sentimen-sentimen tersebut tidak akan terlalu besar berdampak terhadap mata uang Garuda. Apalagi, bank sentral AS (The Fed) telah memastikan, hanya akan menaikkan tingkat suku bunga acuan satu kali di tahun ini.

Sedangkan dari sisi perekonomian domestik, lanjut dia, penguatan rupiah didorong dari faktor fundamental perekonomian secara keseluruhan. Mulai dari laju inflasi yang relatif rendah, sampai dengan arus surplus neraca perdagangan yang jauh lebih besar saat ini.

Menurut Perry, penguatan rupiah murni karena risiko ekonomi global yang relatif rendah, serta kondisi perekonomian nasional yang mulai membaik. BI, kata dia, akan tetap mencermati pergerakan rupiah, agar tetap berada pada level fundamentalnya.

"Sehingga, itu menyebabkan kenapa kecenderungan rupiah tetap stabil, dan kecenderungannya menguat," katanya.

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate BI, rupiah pada hari ini berada di level Rp13.020 per dolar AS, atau melemah Rp21 dari posisi perdagangan kemarin, 20 Oktober 2016 sebesar Rp12.999 per dolar AS.

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot perkasa pada perdagangan Kamis pagi, 2 Mei 2024. Rupiah menguat sebesar 54 poin atau 0,33 persen ke level Rp

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024