Airlangga Tegaskan Tak Hanya Rupiah yang Melemah, Won hingga Bath Juga Ambruk

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Nilai tukar rupiah hingga saat ini masih tercatat di level Rp 16.200 per dolar AS. Melemahnya rupiah ini salah satunya dipicu oleh tekanan geopolitik yang memanas antara Israel-Iran.

LPS Sudah Jamin 99,94 Persen Rekening Nasabah Bank Umum

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dalam beberapa hari ini geopolitik relatif melandai. Dia pun menyebut, rupiah telah terdepresiasi atau melemah ke 5,16 year to date (ytd). 

"Walau pun rupiah terdepresiasi 5,16 persen ytd ke level Rp 16.235 namun, kalau dibandingkan dengan regional jadi tekananya bukan hanya ke Indonesia tapi regional," kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian Senin, 22 April 2024.

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Airlangga mencatat, untuk New Taiwan Dollar atau mata uang Taiwan tercatat melemah ke 5,95 persen, won Korea Selatan di 6,62 persen, dan baht Thailand melemah ke 7,78 persen. 

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

"Dan Jepang pun yen terdepresiasi 8,83 persen. Jadi Indonesia relatif fundamental cukup bagus," jelasnya.

Adapun pada penutupan perdagangan di pasar spot hari ini mata uang rupiah ditutup menguat di 0,14 persen atau 23 poin ke level Rp 16.237 per dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menegaskan bahwa bank sentral akan memastikan stabilitas nilai tukar rupiah terjaga dengan melakukan intervensi. Hal ini disampaikannya dalam Sidang IMF World Bank di Washington DC, Amerika Serikat (AS).  

"Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan," kata Perry dalam keterangannya, Jumat, 19 April 2024. 

Perry mengatakan, upaya stabilisasi dilakukan melalui pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang pro-market, dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, serta mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya