Menko Darmin Optimis Ekonomi RI Bersinar di 2017

Darmin Nasution.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis ekonomi nasional mampu tumbuh di kisaran 5,2-5,4 persen pada 2017 mendatang. Penghitungan ini, berdasarkan rencana kerja yang akan dilakukan pemerintah.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh sebesar 5,1 persen. Perkiraan itu, telah menimbang kondisi ekonomi global, maupun fundamental perekonomian dalam negeri.

"(Proyeksi) di APBN itu penghitungan logis. Yang saya perhitungkan, berdasarkan masukkan rencana yang akan kami lakukan," jelas Darmin, saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Darmin memandang, konsumsi masyarakat yang masih menjadi daya gedor perekonomian ke depan, diperkirakan relatif stabil, dan masih mampu tumbuh di atas lima persen. Bonus demografi Indonesia, menjadi pemicu tingkat konsumsi tersebut.

Sedangkan dari aktivitas perdagangan pada tahun depan, diproyeksikan masih melesu, karena belum membaiknya harga komoditas, yang selama ini menjadi tiang penyangga perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Ada sekelompok kontribusi ekonomi turun, karena ada harga komoditi turun. Tetapi, kelompok yang lain ada juga yang naik," katanya.

Selain konsumsi, upaya mendongkrak perekonomian ke depan, juga dilakukan dengan mendorong industrialisasi, meningkatkan sumber daya manusia, dan memaksimalkan destinasi wisata Indonesia dengan mengundang wisatawan.

"Presiden sudah bilang. Kami akan pertajam industrialisasi untuk mengundang investor, pariwisata, dan vocational training. Itu yang sedang kami persiapkan," katanya.

Perlu diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2016, mencapai 5,02 persen. Angka tersebut, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II yang sebesar 5,18 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya