Chip Canggih NASA untuk Ambisi Baru Stephen Hawking

Gugusan bintang Alpha Centauri B
Sumber :
  • CREDIT: ESO/L. Calçada

VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat memutuskan bergabung dengan proyek yang digagas fisikawan Stephen Hawking dan miliuner Rusia, Yuri Milner. Keduanya pada April lalu telah berambisi untuk mengirimkan misi eksplorasi ke area Alpha Centauri, sistem bintang terdekar Tata Surya. 

NASA Cari Volunteer untuk Tinggal 1 Tahun di Mars, Ini Syaratnya

Dalam pengenalan proyek yang dikenal Breakthrough Starshot, nantinya misi akan mengirimkan pesawat antariksa ukuran nano yang akan didorong dengan kecepatan cahaya. Skema ini bertujuan bisa mencapai Alpha Centauri dalam waktu dua dekade sejak diluncurkan dari Bumi. 

Lokasi Alpha Centauri berjarak 4,37 tahun cahaya dari Bumi atau sekitar 25 triliun mil. Dengan menggunakan teknologi yang ada pada hari ini, diperkirakan pesawat misi butuh waktu 30 ribu tahun untuk mencapai sistem Alpha Centauri. 

5 Negara Ini Siap Menjajah Bulan

Dikutip dari IBTimes, Selasa 13 Desember 2016, tapi untuk memangkas waktu menjadi singkat, yakni dua dekade, proyek akan mengirimkan ratusan atau ribuan pesawat nano dengan yang didorong dengan kecepatan cahaya. Skema ini mengharapkan setidaknya satu dari ratusan atau ribuan pesawat nano bisa mencapai Alpha Centauri dalam dua dekade dan bisa mengirimkan data kembali ke Bumi. 

Namun, skema ini punya tantangan besar. Bagaimana memastikan pesawat nano bisa stabil menuju Alpha Centauri. Sebab ada sinar kosmik yang  bisa mengancam laju pesawat nano tersebut. 

Jadwal Penerbangan ke Luar Angkasa di 2024

Sinar kosmik punya radiasi sangat tinggi yang berasal dari luar Tata Surya. Radiasi tinggi sinar ini membombardir Bumi dengan membanjiri partikel energi tinggi yang bisa menghasilkan energi setara 40 juta kali energi partikel yang dipercepat oleh Penumbuk Raksasa habdron (LHC) di CERN, Swiss. 

Sebagai perbandingan yang lebih mudah, sinar kosmik memiliki energi yang sebanding dengan energi kinetik bisbol yang melaju 90 mil per jam. 

Artinya jika pesawat itu telah keluar dari atmosfer Bumi, maka jika tidak dilindungi maka dibombardir dengan sinar kosmik tersebut, selama perjalanan menuju Alpha Centauri. 

Untuk menghindari dari sinar kosmik, sudah ada beberapa opsi.  NASA sudah mengusulkan tiga skema untuk lolos dari sinar kosmik. Tiga skema itu telah dipresentasikan pada 7 Desember lalu.

Satu kemungkinan metode melindungi pesawat nao yaitu membuat rute penerbangan yang bisa bebas area sinar kosmik. Tapi skema ini sangat berat bagi pesawat dan tak ada jaminan nantinya pesawat akan bisa lolos dari sinar tersebut. 

Kemudian ide lainnya, yaitu membangun perisai pelindung tambahan pada pesawat tersebut, untuk menghindari kerusakan komponen elektronik pada pesawat nano. 

Tapi opsi ini juga dirasa tidak layak. Sebab alih-alih memudahkan misi, perisai pelindung itu malah akan menambah bobot pesawat dan akhirnya melambatkan laju pesawat. 

Nah dalam hal ini, NASA datang dengan opsi ketiga. Badan antariksa ini mengusulkan ide untuk membuat chip silikon yang akan secara otomatis menyembuhkan diri sendiri, dengan demikian, pesawat nano yang ditanamkan chip ini lebih bisa terjamin perjalanan ke Alpha Centauri. 

Dalam praktinya nanti, chip akan bekerja bergantian dengan transistor kabel nano yang dikembangkan ilmuwan Korea Advanced Institute od Science and Technology (KAIST). 

Jadi saat chip istirahat tiap beberapa tahun selama misi menuju Alpha Centauri, maka pesawat akan diprogram untuk memakai arus listrik untuk memanaskan transistor dan memperbaiki tiap cacat akibat radiasi sinar kosmik. Kemudian chip akan menyala lagi saat sudah cukup sembuh. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya