Selangkah Lagi, Moon Express Menambang Bulan

Gambar Kawah Aiken di permukaan Bulan
Sumber :
  • JAXA/NHK

VIVA.co.id – Perusahaan swasta asal Amerika Serikat, Moon Express, selangkah lagi mencapai tujuannya, menambang di Bulan. Ambisi Moon Express mulai menjadi nyata, lantaran pembiayaan putaran pertama telah tercapai menyentuh angka US$20 juta dari total yang diharapkan sebesar US$45 juta.

Bila dana total pembiayaan telah terkumpul hingga US$45 juta, Moon Express dapat mendirikan sebuah fasilitas penambangan di Bulan. Nantinya, sumber daya yang ada di satelit alami milik Bumi itu dapat dikeruk dan di bawa pulang ke Bumi.

Selain itu, Moon Express juga menyelesaikan putaran pembiayaan dari kompetisi Lunar Xprize Google, yang akan memberikan uang sebesar US$30 juta kepada pihak yang mendaratkan robotik antariksa dan melakukan perjalanan 500 meter di Bulan. Setelah itu, memotret di sekitarnya dan hasilnya dikirim ke Bumi.

Moon Express yang merupakan perusahaan yang berhasil mendapatkan izin dari Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) untuk menempatkan robotik di permukaan Bulan. Izin tersebut dikantongi pada tahun lalu.

Bukan hal yang umum bila FAA mengeluarkan lampu hijau bagi Moon Express yang notabene bukan perusahaan besar dalam penerbangan. Mendapat restu dari FAA, Moon Express pun berhasrat dapat menyediakan ekspedisi komersial ke Bulan, asteroid, sampai berkunjung ke Mars.

Pendiri dan Kepala Eksekutif Moon Express, Bob Richards menyebutkan, persetujuan FAA untuk saat ini hanya untuk meluncurkan robotik seukuran koper ke Bulan pada tahun ini.

Perlindungan bulan masih kurang dilakukan, tetapi Moon Express tidak akan melakukan hal yang dapat mengundang kontroversial, seperti mengganggu jejak rekam pendaratan misi Apollo yang pernah mendarat di Bulan bersama Niel Armstrong pada 1969.

"Kami telah mengusulkan skenario yang dibangun di atas kerangka persetujuan yang ada FAA," kata Richards.

Google Doodle Rayakan 50 Tahun 'Invasi' Manusia ke Bulan

Mengenai penambangan Bulan, Moon Express masih berambisi bisa meraup material yang jarang ada di Bumi, seperti batu Bulan hingga Helium-3.

"Sebagian besar elemen material yang langka di Bumi ,berasal dari luar angkasa dan sebagian besar di permukaan Bulan," ucap Moon Express. (asp)

Konstruktor Senjata Nazi Jadi Kunci Sukses Misi ke Bulan
Astronot NASA yang akan ke Bulan.

NASA (Akan) Kembali ke Bulan Setelah 50 Tahun

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA, telah menunjuk empat astronot yang akan membawa umat manusia kembali ke Bulan setelah jeda 50 tahun.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2023