Terlilit Isu Pajak, Induk Google Tetap Raup Untung

Ilustrasi Alphabet Google
Sumber :
  • REUTERS/Pascal Rossignol

VIVA.co.id – Pada laporan kuartal keempat 2016, induk perusahaan Google, Alphabet Inc, membukukan pendapatan besar. Pencapaian tersebut di luar perkiraan para analisis, karena perusahaan tersebut tengah “terluka” soal isu pajak yang tinggi.

Sri Mulyani: Seluruh Dunia Pusing Pajaki Google, Amazon dan Facebook

Selain itu, Google masih mengandalkan iklan untuk menjadi penyumbang pendapatan terbesar perusahaan. Kontribusi iklan terhadap pendapatan naik 17,4 persen menjadi US$22,4 miliar.

Sementara itu, pendapatan Google lainnya masuk dari berbagai bisnis, dengan naik 62 persen menjadi US$3,4 miliar.

Setelah Google, Sri Mulyani Bakal Pajaki Perusahaan Sejenis

Chief Financial Officer Alphabet Inc, Ruth Porat, menggarisbawahi saat ini perusahaan mulai memperluas bisnis, tidak mengandalkan iklan terus. Andalan perusahaan ke depan yaitu bisnis soal perangkat keras, penjualan aplikasi, hingga bisnis komputasi awan.

"Kami melihat potensi yang luar biasa untuk bisnis, serta dalam pengembangan lanjutan non-iklan untuk aliran pendapatan YouTube," ungkapnya sebagaimana diberitakan Reuters, Jumat, 27 Januari 2017.

Akhirnya Google Bayar Enam Tagihan Pajak ke RI

Google tengah menghadapi isu tarif pajak lebih tinggi dari 22 persen dibandingkan dengan 19 persen dilihat dari tahun secara keseluruhan. Jelas, itu akan berdampak pada kontribusi perusahaan.

"Jika Anda melihat angka di atas, itu hanya bisnis seperti biasa. Belum ada margin kompresi dalam bisnis yang sebenarnya," ucap analis James Wang dari ARK Investment Management.

Tapi bisnis perangkat keras yang dijalani oleh Google mulai menampakkan hasilnya pada kuartal keempat ini. Produk perangkat keras mulai dari Google Home, ponsel pintar Pixel, telah diminati pasar.

"Kita berkomitmen untuk ini (bisnis hardware) jangka panjang sebagai cara yang bagus untuk membawa kepuasan, pengalaman Google yang dirasakan orang-orang," ujar Chief Executive Officer Google, Sundar Pichai.

Perusahaan riset eMarketer memperkirakan, Google akan meraup pendapatan iklan sebesar US$60,92 miliar pada tahun ini atau naik 58,8 persen dari pasar iklan pencarian di seluruh dunia. (one)

Logo Google.

Ini Besaran Potensi Penerimaan Pajak dari Google Cs

Studi Google-Temasek pada 2025 jasa tak berwujud ke Ri capai Rp277 T.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2019