Kebijakan Trump Timbulkan Keresahan

Wakil Ketua BKSAP dan Anggota Komisi VII DPR RI Rofi Munawar
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar memandang kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menimbulkan keresahan bagi umat muslim dunia, situasi ini akan semakin menyulitkan dialog dunia Islam dan barat untuk membangun kondisi dunia yang lebih kondusif.

DPR Minta Insiden Pembakaran Polsek Bendahara Tidak Terjadi Lagi

Pada Jumat pekan lalu (27/1), Trump meneken surat perintah untuk melarang warga dari tujuh negara muslim memasuki AS selama 90 hari mendatang. Ketujuh negara ini adalah Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. Aturan ini juga mencakup larangan selama 120 hari bagi pengungsi dan menghentikan arus pengungsi dari Suriah.

“Kebijakan Presiden AS Donald Trump didasari atas asumsi dan prasangka berlebihan terhadap Islam. Trump menganggap bahwa Islam adalah radikalisme negara dan tindakan terorisme, padahal Islam adalah beragam aspek yang tidak berdiri sendiri dan sudah terbukti memiliki kontribusi besar terhadap peradaban dan perdamaian dunia,” ujar Rofi Munawar dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 30 Januari 2016.

Bamsoet: Anggaran Pendidikan APBN 2019 Harus Bawa Kemajuan

Legislator yang baru saja menghadiri pertemuan tahunan Parliamentary Union of the OIC Member States/Parlemen Negara-negara OKI (PUIC) di Bamako Mali pada tanggal 21-28 Januari 2017 ini menambahkan, secara umum kebijakan Trump menunjukan bahwa proses dialog tidak menjadi prioritas utama dalam membangun diplomasi dengan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Disisi lain, dirinya menduga bahwa kebijakan Trump ini didasari oleh kekhawatiran yang berlebihan terhadap aksi terorisme dan perubahan kebijakan yang cenderung proteksionis.

“Sesungguhnnya sejak kampanye pemilihan Presiden AS kita bisa menangkap ketidaksenangan Trump terhadap dunia Islam, namun dari kebijakan yang dikeluarkan semakin menegaskan bahwa Trump kesulitan menemukan formula terbaik menghadapi krisis yang sedang terjadi di Amerika Serikat. Trump dengan kebijakannya ini telah mempersonalisasi masalah Islam menjadi masalah seluruh Amerika. Padahal dengan sikap seperti itu, akan semakin membuat negara tersebut mengalami kerugian luar biasa dan secara tidak sadar perlahan-lahan akan terkucil dari pergaulan internasional," ujar Rofi.

Amandemen UU BPK, DPR Harap Pengelolaan Keuangan Negara Lebih Baik

Akibat kebijakan Trump protes tidak hanya terjadi dari luar, namun juga terjadi dipelbagai negara bagian AS sendiri. Bahkan sejumlah perusahaan teknologi seperti Google dan Apple menyatakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas muslim memasuki AS.

Sabtu 21 Januari 2017 dalam pidato politik pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 pada Sabtu waktu setempat., Presiden Amerika Serikat Donald John Trump menjadikan perang terhadap kelompok radikal Islam sebagai salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri pemerintahan barunya. Trump telah lama mengkritik Barack Obama, presiden AS ke-44, karena menolak menggunakan kalimat ‘radikal Islam’. Ia berulang kali menegaskan penggunaan frase ini akan berdampak besar dalam perang melawan teror.  (webtorial)

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar

Tantangan Berat, Setjen dan BK DPR Dorong Pemuda Optimis Bangun NKRI

Agar punya wawasan kebangsaan memadai menatap Indonesia ke depan.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2018