VIVA.co.id – Kementerian Pertanian lakukan penyegaran jabatan untuk jajaran penjabat tinggi pratama eselon II untuk tingkat pusat dan daerah, pada hari ini.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, penyegaran ini dilakukan telah beberapa kali dan diharapkan dengan struktur ini akan lebih baik.
"Saya harap ini, pergantian yang terakhir sampai pada 2019. Penyegaran ini diharapkan membuahkan capaian lebih positif," ujarnya di Auditorium Kementerian Pertanian Jakarta pada Senin 6 Maret 2017.
Di sela-sela sambutan pelantikan, ia berpesan untuk seluruh jajarannya mengedepankan sumpah jabatan dan menekankan untuk tidak lakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Tidak bosan kami sampaikan, tidak boleh ada titipan-titipan lainnya, untuk jabatan, pungli. Kalau pejabat pasti kami copot," ucapnya.
Dia menceritakan, belum lama ini ada proyek di dua daerah yang dibatalkan karena ada indikasi nepotisme. Tender proyek tersebut mengatasnamakan proyek dengan kedekatan hubungan sahabat.
"Kerja dengan baik, pasti dipertimbangkan untuk promosi. Kalau ada yang merasa terdzolimi lapor ke saya, karena saya tidak bisa pantau sepenuhnya," sebutnya.
Selanjutnya, ia memberikan pesan kepada para pejabat yang dilantik ini untuk lebih menggenjot luas tambah tanam (LTT).
"LTT Maret digenjot biar 25 hektare. Cabai, bawang, masih bergejolak, ada direktur baru, tolong diperhatikan," ungkapnya. (asp)
Jagung Pemberian Kementan Buat Peternak Dikritik karena Ini
Diketahui, jagung dari Kementan tersebut memiliki kadar air 25-29 persen. Sementara standar kadar air jagung layak untuk pakan ayam hanya 15 persen.
