Pemerintah Beri Rp1,2 T untuk Proyek Kereta Trans Sulawesi

Proyek jalur kereta api Trans Sulawesi
Sumber :

VIVA.co.id – Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menyatakan, proyek pembangunan rel kereta api trans Sulawesi mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp1,2 triliun. Anggaran tersebut diperuntukkan khusus untuk pembangunan rel Makassar-Parepare dan akan dicairkan bertahap dalam kurun waktu dua tahun.

Gubernur Se-Sulawesi Sepakat Perkuat Konektivitas Pariwisata

"Pemerintah pusat sudah menyetujui untuk memberikan anggaran (tambahan) sampai Rp1,2 triliun," kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya di Makassar, Selasa 7 Maret 2017.

Menurut Syahrul, komitmen penambahan anggaran megaproyek tersebut telah dibahas saat Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berkunjung ke Makassar, pertengahan Februari lalu. Hal itu juga diteguhkan dalam rapat koordinasi teknis pembangunan yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 28 Februari 2017 lalu di Makassar.

Geger Polisi Tangkap Pocong di Jalan Trans Sulawesi

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulsel, proyek rel kereta api trans Sulawesi untuk Makassar-Parepare sepanjang 146,1 kilometer sempat mandek pada Oktober 2016 lalu, akibat  pemangkasan anggaran infrastruktur nasional. Proyek rel kereta api tersebut rencananya akan kembali dilanjutkan pada April 2017 mendatang.

Tahap awal, pengerjaan proyek tersebut ditargetkan rampung sepanjang 30 kilometer dari Kabupaten Barru ke Kota Parepare. Diharapkan, anggaran Rp1,2 triliun tersebut cukup dan memenuhi target dan rencana pembangunan.

Rel Kereta Api Trans Sulawesi Rampung 2019

Terdapat lima jalur untuk proyek kereta api trans Sulawesi. Untuk jalur Makassar-Parepare sepanjang 146 kilometer, konstruksinya dikerjakan hingga 2019. Kemudian rute Makassar-Bulukumba (259 kilometer), rute Bitung-Gorontalo (340 kilometer), rute Manado-Bitung (48 kilometer) dan rute Parepare-Mamuju (225 kilometer).

Selain sempat terkendala anggaran, permasalahan yang dihadapi pemerintah yakni pembebasan lahan. Syahrul menyatakan optimistis dapat mengatasi persoalan pembebasan lahan tersebut.

Menurut Syahrul, proyek kereta api di Sulawesi memiliki efek berantai yang amat besar. Misalnya saja, mengurai kemacetan dan memperpendek waktu tempuh antar-daerah di tanah Sulawesi.

Selain itu, ongkos dan tarif jasa angkutan barang maupun penumpang diyakini akan terpangkas hingga 31 persen. Kemudian, kawasan di sekitar stasiun kereta pastinya diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan baru.

Sebelumnya, menteri perhubungan mengharapkan proyek rel kereta api trans Sulawesi rampung lebih awal dari target. Karena pembangunan rel kereta api jalur Makassar-Parepare sepanjang 30 kilometer dipercepat. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya