RI Mengaktifkan Kembali Perundingan Indonesia-Chile CEPA

Peti Kemas
Sumber :
  • Antara/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Amerika Latin mulai dibidik kembali. Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali perundingan Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement, atau IC CEPA, sebagai upaya membuka peluang perdagangan internasional di tengah masa pemulihan ekonomi global.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo mengungkapkan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Chile sepakat melaksanakan Perundingan Putaran Kedua Trade in Goods (TIGs) Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement pada 13-14 Maret 2017 di Jakarta.

Iman mengatakan, putaran kedua ini akan dilaksanakan sebagai tindak lanjut pertemuan bilateral Menteri Perdagangan RI dan Menteri Luar Negeri Chile di sela-sela APEC Minister Responsible for Trade (MRT) Meeting pada November 2016 di Lima, Peru.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

"Kedua menteri, saat itu sepakat untuk mereaktivasi perundingan setelah sebelumnya diselenggarakan pada 23-24 Mei 2014 di Santiago, Chile," ujarnya dalam keterangan tertulis resmi pada Minggu 12 Maret 2017.

Perundingan ini, dikatakannya, memiliki arti strategis bagi Indonesia dalam meningkatkan hubungan Indonesia di kawasan Amerika Latin, karena kawasan tersebut merupakan pasar potensial di antara pasar non-tradisional.

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

"Chile merupakan penghubung, atau hub dalam menerobos pasar kawasan Amerika Latin dengan GDP (gross domestic product) per kapita US$12,9 ribu dan interkonektivitas yang lebih baik dengan negara-negara lainnya," tuturnya.

Kemudian, ia melanjutkan, Chile merupakan negara yang cukup proaktif dalam kebijakan perdagangan internasional, karena memiliki 28 perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreements/FTAs) dan Partial Preferential Agreements (PPA) dengan lebih dari 60 negara.

"Negara negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam telah terlebih dahulu merasakan manfaat perjanjian perdagangan dengan Chile. Dengan IC CEPA ini, Indonesia segera berada dalam koridor yang sama dalam persaingan di pasar Chile,” ungkapnya.

Perundingan putaran kedua akan mengadopsi pendekatan bertahap (incremental), yaitu fokus pada perundingan perdagangan barang (Trade in Goods/TIGs).

Perundingan akan dibagi ke dalam empat Kelompok Kerja (Working Group/WG), yaitu WG on TIGs, WG on Rules of Origin (ROO) and Customs Procedures (CP), WG on Legal Issues, dan WG on Cooperation.
 
Pada perundingan IC CEPA putaran kedua, delegasi Indonesia akan dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo dan delegasi Chile dipimpin Direktur Hubungan Ekonomi Bilateral Pablo Urria. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya