OJK Klaim Industri Perbankan Membaik

Ilustrasi perbankan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Otoritas Jasa Keuangan menilai kinerja perbankan saat ini cenderung membaik, meski ada risiko kredit atau kredit bermasalah/non performing loan yang perlahan meningkat, yaitu dari Desember 2016 sebesar 2,93 persen menjadi 3,1 persen pada Januari 2017.

Namun, Kepala Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK, Sukarela Batunanggar mengatakan, pertumbuhan kredit menunjukkan angka peningkatan dari Desember 2016 ke Januari 2017, yaitu dari 7,86 persen secara year on year (YoY) menjadi 8,28 persen YoY.

Tantangan dari risiko kredit itu disebutkan banyak disumbang dari sektor tambang, konstruksi, perdagangan, dan sektor perikanan.

"Kondisi perbankan terjaga normal dengan kinerja yang terus membaik ditopang oleh peningkatan rentabilitas serta kecukupan permodalan dan likuiditas yang memadai, meskipun risiko kredit cenderung meningkat," kata Sukarela di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta pada Kamis, 23 Maret 2017.

Kemudian, rasio kecukupan permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) tersebut yaitu sebesar 23,23 persen pada Januari 2017 dari 22,93 persen pada Desember 2016.

Lalu, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) menunjukkan peningkatan dari 82,22 persen pada Desember 2016 menjadi 83,94 persen pada Januari 2017.

Lalu, rasio profitabilitas bank atau Return on Asset (ROA) meningkat menjadi 2,46 persen pada Januari 2017 dari 2,23 persen pada Desember 2016.

Sementara itu, marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) tercatat cenderung menurun, tapi tetap solid, yaitu dari Desember 2016 sebesar 5,63 persen menjadi 5,39 persen pada Januari 2017.

LPS Ungkap Fenomena Baru Industri Perbankan Dunia, Flight to Digital
Direktur Utara BTN Haru Koesmahargyo.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Sementara itu saldo dari nasabah BTN yang teregistrasi meningkat lebih dari 250 persen pada tahun 2021.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022