Produk Indonesia Jadi Pusat Perhatian di Mesir

Food Africa 2017
Sumber :
  • KBRI Mesir.

VIVA.co.id – Aneka produk Indonesia hadir dalam pameran dagang Food Africa 2017, yang berlangsung di Cairo International Convention and Exhibition, Nasr City, pada 22 – 24 April 2017. Paviliun Indonesia menampilkan berbagai produk pangan dan minuman Indonesia, seperti kopi, hasil olahan kelapa sawit, rempah-rempah, serta kacang-kacangan. 

Perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Food Africa 2017 adalah PT Kapal Api Global dengan produknya kopi dan permen jahe, PT AK Goldenesia (kelapa sawit); CV Alwadi (rempah-rempah); dan PT Dua Kelinci (produk kacang dan makanan ringan). 

Selain itu, Paviliun Indonesia juga diisi oleh beberapa perusahaan Mesir yang merupakan distributor produk Indonesia, yaitu Haggag Co. for Export and Import; Al Kalla Import & Export Co.; Egyptian Saudi. Co. for Import & Export; dan Al Ahram Foundation. 

"Ini adalah kali kedua Indonesia berpartisipasi dalam pameran. Kami ingin mengajak masyarakat Mesir untuk dapat melihat langsung produk-produk berkualitas dari Indonesia dan bertemu langsung dengan pengusaha Indonesia untuk menjalin peluang bisnis makanan dan minuman," ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dikutip dari keterangan resminya, Minggu 23 April 2017.  

Beberapa produk makanan dan minuman Indonesia, seperti Indomie, permen Kopiko, kopi Tora Bika, dan Danisa butter cookies sudah sejak lama beredar di Mesir dan Timur Tengah, dan cukup digemari oleh masyarakat setempat. Beberapa perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran ini memang tengah membidik pasar Timur Tengah dan Afrika, khususnya Mesir dan negara-negara di sekitarnya. 

Sebagai hub perdagangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika, potensi pangsa pasar di Mesir tidak hanya terdapat pada jumlah penduduk negara tersebut yang mencapai 90 juta orang, namun juga pada 1,6 milyar penduduk Afrika, Timur Tengah, dan Eropa, yang terhubung melalui Mesir. 

"Kami mendorong eksportir Indonesia untuk melakukan ekspansi ke Mesir, karena Mesir memiliki nilai strategis sebagai hub perdagangan di kawasan Afrika, Timur Tengah, bahkan juga Eropa," tambahnya.

Pameran Food Africa sendiri tahun ini telah digelar di Cairo untuk kali ketiga, dan kembali diikuti oleh ratusan perusahaan dari berbagai negara, seperti Indonesia, China, Polandia, Malaysia, Spanyol, Belarus, Maroko, Myanmar, dan Thailand. 

Sri Mulyani Taruh Harapan Besar ke Pemimpin WTO Baru

Pameran yang digelar selama tiga hari di hall terbesar di Mesir itu dibuka oleh Menteri Perdagangan, Industri, dan UKM Mesir, Tareq Qabil, dan Menteri Distribusi dan Perdagangan Dalam Negeri Mesir, Khaled Hanafy. Keduanya juga menyempatkan diri berkunjung ke Paviliun Indonesia beberapa saat setelah pameran dibuka. 

Partisipasi Indonesia dalam Food Africa 2017 terselenggara atas kerja sama Kementerian Perdagangan RI dan KBRI Cairo. Keikutsertaan tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan 70 tahun Hubungan Bilateral RI – Mesir. Persahabatan kedua negara terjalin dengan sangat erat, dan Mesir merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. 

Ekspor RI 2021 Terganggu Kudeta Militer Myanmar, Seberapa Besar?

Hingga saat ini, Mesir juga merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, dimana surplus perdagangan Indonesia dengan Mesir pada tahun 2016 mencapai US$758 juta. Adapun pada tahun 2016, Indonesia menempati urutan ke-26 mitra dagang utama Mesir, dengan total perdagangan mencapai US$1,46 miliar. 

Seruan Boikot Israel

BPS Sebut Seruan Boikot Produk Israel Tidak Signifikan Pengaruhi Kinerja Perdagangan

BPS menyatakan ramainya boikot produk-produk Israel itu belum berpengaruh signifikan terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2023