Hasil Audit BPK Atas Century

Kesalahan BI Paling Banyak Diungkap

VIVAnews - Hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas audit investigasi penyelamatan PT Bank Century Tbk isinya paling banyak mengungkap kesalahan Bank Indonesia. 

Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan, dengan dasar temuan itu, Dewan baru memiliki bukti dalam pengawasan perbankan, Bank Indonesia terlalu lemah.

Salah satu permasalahan yang diungkap dalam laporan adalah soal kredit fiktif di Bank Century. Bank Indonesia dalam laporannya ke Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK) tidak menjelaskan secara gambalng kedit fiktif itu.

"Akibatnya ada penilaian yang salah, tapi ini hanya penilaian kami setelah membaca laporan BPK," kata Anggota Komisi Keuangan Dradjad H Wibowo di DPR, Jakarta, Selasa malam, 29 September 2009.

Liverpool Tertahan, Perburuan Gelar Sisakan Arsenal dan Man City?

Akibatnya adalah terjadi pembengkakan penyelamatan dari Rp 632 miliar menjadi Rp 6,67 triliun.

Dalam penilaian Komisi XI itu, Bank Indonesia juga dianggap salah dalam menentukan penilaian dampak sistemik. Hal ini karena dilatarbelakangi informasi data yang kurang akurat dijadikan sebagai bahan penilaian.

Dengan kesalahan penilaian menyebabkan rekap penyelamatan Bank Century menjadi bengkak. "Itu karena kesalahan penerapan PPAP (Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif)," katanya. 

Tak hanya itu, audit Century juga menemukan berbagai lubang yang ditimbulkan karena kelemahan ini, yakni berupa masalah LC, kredit fiktif, dan lainnya.

Akibat kesalahan itu, tak heran kalau pembengkakan dana penyelamatan terjadi. Apalagi dikemudian hari terbukti sebagian lubang itu menimbulkan dampak kejahatan perbankan yang mengarah pidana.

"Tapi selain manajemen yang sudah dipidanakan, karena kesalahan ini ada juga yang sifatnya di duga tindak pidana lagi. Jumlahnya triliunan rupiah," ujarnya.

hadi.suprapto@vivanews.com

Pelaku curanmor yang dihabisi warga di Tangerang

Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Warga Usai Kedapatan Dorong Motor Curian

MS (28), seorang pria di Tangerang, diamuk massa usai kedapatan melakukan tindak pencurian kendaraan bermotor atau curanmor, di Toko Aluminium, di wilayah Kota Tangerang.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024