Gempa Sumatera Barat

Tarif Naik, Maskapai Direkomendasikan Diskors

VIVAnews - Kebijakan sebagian maskapai penerbangan yang menaikkan harga tiket ke lokasi bencana gempa di Sumatera Barat dinilai tidak manusiawi. Maskapai yang menaikkan harga tiket ini diusulkan untuk diberikan sanksi.

"Orang padang yang rumahnya roboh, mau menjenguk keluarga kena musibah malah dinaikkan tiketnya. Ini sebagai hal yang tidak manusiawi," kata anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera, Irwan Prayitno dalam sebuah diskusi 'Kesiapan Penanganan Bencana' di Jakarta, Sabtu 3 Oktober 2009.

Sementara itu, relawan penanggulangan bencana, Farid Faqih mengatakan saat terjadi bencana, seharusnya perusahaan-perusahaan transportasi memberikan kemudahan untuk membantu penanganan korban gempa. Dia menyayangkan tindakan maskapai penerbangan yang justru menaikkan harga tiketnya seperti yang dilakukan oleh maskapai Sriwijaya Air. "Ini Sriwijaya malah dinaikkan. Ini harus diskors," kata dia.

Untuk mempermudah akses bantuan kepada korban gempa, Farid meminta kepada pemerintah untuk mengerahkan pesawat untuk mengangkut bantuan. Pesawat itu, lanjut dia, harus gratis. "Tidak hanya pesawat, tapi juga kapal dan transportasi lain harus digratiskan," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan jam layanan di bandara juga harus diperpanjang dari jam normal. Terbatasnya layanan bandara menyebabkan banyak pesawat yang tidak bisa mendarat di bandara Sumbar karena padatnya jadwal penerbangan. "Jam layanan bandara harus diperpanjang," kata dia.

Indonesia Vs Irak Berebut Tempat ketiga Piala Asia U-23, Jepang ke Final
Bandara Kansai Jepang

Bandara Kansai Berhasil Cetak Rekor 30 Tahun Tanpa Kasus Kehilangan Bagasi

Sejak dibuka pada bulan September 1994, Bandara Kansai di Jepang telah menjadi pusat kebanggaan dengan reputasi tanpa adanya kehilangan bagasi selama 30 tahun.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024