- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita.
VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengaku tengah mengembangkan perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang pariwisata dalam rangka meningkatkan geliat ekonomi nasional. Kadin pun memiliki cara tersendiri dalam mengembangkan startup.
Ketua Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Joewono, menilai, perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang saat ini lebih memilih membelanjakan uangnya untuk berwisata merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan. Kadin pun tengah merancang strategi untuk beradaptasi dalam situasi tersebut.
“Jadi kami tidak hanya benahi tourism, tapi juga produk. Kami sedang mendorong startup inovasi baru,” kata Handito saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang, Kamis 12 Oktober 2017.
Handito pun mengungkap strateginya untuk menggarap potensi perubahan perilaku konsumsi tersebut. Salah satunya, adalah dengan membangkitkan ‘Kota Tua’ sebagai salah satu lokasi hiburan, dengan berbagai fasilitas yang bisa mengakomodasi keinginan masyarakat.
“Kota Tua itu kali masih jorok. Tapi kalau bikin tur ‘hantu’ di sana, itu ada pasarnya. Jadi bagaimana produk kita punya value mahal. ‘Hantu’ itu harganya mahal. Gimana mendapatkan teknologi, sehingga promisinya murah,” katanya.
Kadin Indonesia pun akan menggandeng Indonesia Tour Leader untuk mengembangkan konsep tersebut. Selain konsep itu, Handito pun menawarkan konsep lain untuk meningkatkan pariwisata nasional, dengan memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pariwisata Indonesia.
“Jadi wisata sambil cari duit. Pokoknya untuk startup di pariwisata kami persiapkan 100 persen yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun,” katanya.
5 Negara Asia Tenggara Diajak Thailand Terapkan Skema ala Visa Schengen
Thailand sedang mengusahakan peningkatan pariwisata di kawasan Asia Tenggara melalui pengenalan skema visa baru yang mirip dengan visa Schengen. Ini negaranya diajaknya.
