- advocatesstudio.com
VIVA – Industri perbankan hingga pengguna Facebook dan Twitter harus berhati-hati. Sebab, terdapat virus jahat atau malware yang mengintai, mengubah akun media sosial serta membuka dan surel (e-mail) mencuri data rahasia.
Malware bernama Trojan Terdot ini merupakan turunan dari Trojan Zeus yang sejatinya dirancang mencuri dokumen perbankan.
Mengutip situs ZDNet, Senin, 20 November 2017, Terdot memiliki fitur yang membuatnya terlihat seperti alat mata-mata atau spionase ketimbang malware.
Perusahaan antivirus Bitdefender berhasil menguak sepak terjang Terdot. Analis Senior Bitdefender, Bogdan Botezatu mengatakan, Terdot diciptakan memiliki kemampuan spionase yang memungkinkannya memantau dan memodifikasi postingan Facebook dan Twitter.
"Selain itu, malware ini mampu memantau e-mail yang masuk, keluar ataupun yang dihapus," kata Bogdan.
Menurutnya, akun media sosial dapat digunakan sebagai wadah propaganda ketika Terdot sudah menembus e-mail atau akun media sosial pengguna.
setelah itu, lanjut Bogdan, Terdot dengan leluasa mencuri username, password, serta cookies sehingga mereka dapat membajak akun jejaring sosial untuk dijual kembali.
Perusahaan keamanan asal Rumania ini menyebut beberapa perbankan yang sudah menjadi korban Terdot. Di antaranya PCFinancial, Desjardins, BMO, Royal Bank, Toronto Dominion Bank, Banque Nationale, Scotiabank, CIBC, dan Tangerine Bank.
"Ke semuanya berasal dari Kanada. Sampai saat ini, Terdot tetap memprioritaskan pencurian informasi perbankan dari warga Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Australia, selain Kanada," ungkapnya.
Mulai aktif pertengahan 2016, Terdot dibuat untuk menyerang orang dengan memasukkan kode ke dalam beberapa website dan mencuri informasi seperti kartu kredit.
"Sama seperti malware turunan Trojan Zeus lainnya, Terdot menyasar pengguna perangkat berbasis sistem Windows," papar Bogdan.
Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote
Industri perbankan di Indonesia harus waspada. Sebab, baru-baru ini, para ahli keamanan siber dari Kaspersky mendeteksi adanya malware trojan baru bernama Coyote.
